Inilah yang menjadi Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Kepribadian Ambang
Kenali penyebab Gangguan Kepribadian Ambang dengan dengan mengenali sumber masalah. Ada beberapa yang bisa menyebabkan gangguan ini.
Gangguan kepribadian ambang merupakan salah satu gangguan kepribadian kelompok B. Gangguan kepribadian pada kelompok B biasanya berkaitan dengan emosional seseorang salah satunya gangguan kepribadian ambang yang sulit mengendalikan emosinya. Namun apa sih yang menyebabkan seseorang bisa terkena gangguan ini? yuk dibaca lebih lanjut.
Faktor Penyebab Gangguan Kepribadian Ambang
Berikut adalah beberapa kemungkinan faktor penyebab gangguan kepribadian ambang yang perlu diketahui.
1. Keturunan (Genetik)
Penyebab pasti gangguan kepribadian ambang tidak sepenuhnya dipahami dan tidak dapat dijelaskan hanya dengan faktor keturunan. Faktor Genetik Dapat Berperan dalam gangguan kepribadian ambang, Dalam banyak kasus, gangguan kepribadian ambang adalah hasil dari kombinasi kompleks faktor genetik dan lingkungan, dan setiap individu mungkin memiliki kombinasi faktor yang berbeda yang menyebabkan perkembangan kondisi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental jika kamu menduga memiliki gejala gangguan kepribadian ambang atau ingin mempelajari lebih lanjut tentang kondisi tersebut.
2. Kemampuan interpersonal yang kurang
Gangguan kepribadian ambang ditandai dengan kesulitan mempertahankan hubungan yang stabil dan sehat. Seseorang dengan gangguan ini mungkin mengalami perubahan drastis dalam persepsi mereka tentang diri mereka sendiri dan orang lain, sering melihat orang lain sebagai baik dan buruk atau hitam dan putih, dan mungkin kesulitan mengendalikan emosi mereka. Karena itu, orang dengan gangguan kepribadian ambang sering mengalami kesulitan mempertahankan hubungan yang stabil dan bahagia dan mungkin kesulitan memahami dan memenuhi kebutuhan orang lain.
3. Masa kanak-kanak yang pahit
Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman masa kanak-kanak yang buruk atau traumatis, seperti kekerasan atau pelecehan fisik, seksual, atau emosional, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan kepribadian ambang. Beberapa faktor lain yang dapat berkontribusi pada penderita yaitu perkembangan di masa kanak-kanak adalah pengabaian, kehilangan orang tua, kurangnya perhatian atau dukungan untuk anak, dan pengalaman menyakitkan atau traumatis yang berulang. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang mengalami pengalaman seperti itu akan mengalami gangguan kepribadian ambang. Selain itu, gangguan ini bisa terjadi pada orang dewasa yang tidak memiliki pengalaman traumatis atau pahit di masa kanak-kanak. Namun, perlu di ingat bahwa tidak semua penderita gangguan ini dulunya memiliki masa kecil yang buruk.
4. Banyak menggunakan coping yang berpusat pada emosi
Seseorang dengan gangguan kepribadian ambang seringkali mengandalkan sesutu untuk meredakan dengan berfokus pada emosi untuk mengatasi stres dalam hidupnya. Hal Ini karena mereka sering kesulitan mengendalikan emosinya dan dapat mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim dan persepsi tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Beberapa contoh strategi koping yang berfokus pada emosi yang biasa digunakan oleh penderita BPD meliputi: Perilaku impulsif seperti alkohol, penggunaan narkoba, atau perilaku seksual berisiko. Hindari atau mengabaikan masalah yang dihadapi. Mengandalkan orang lain untuk memecahkan masalah atau memberikan dukungan emosional. Meledakkan emosi dengan cara yang dramatis, seperti marah atau menangis. Menyakiti diri sendiri atau tindakan merusak diri lainnya untuk meredakan emosi yang kuat.
5. Gagal membangun hubungan lekat di masa dewasa (hubungan romantis)
Orang dengan gangguan kepribadian ambang (BPD) sering kali kesulitan untuk mengembangkan hubungan yang sehat dan memuaskan sebagai orang dewasa. Ini karena pemikiran dan perilaku mereka yang tidak stabil dan impulsif sering kali menyulitkan mereka untuk mempertahankan hubungan yang stabil dan langgeng.
Gangguan kerpibadian ambang tentunya apabila tidak ditangani segera akan menimbulkan banyak efek negatif lainnya bahkan bisa menyebabkan seseorang bunuh diri. Maka dari itu, pentingnya seseorang dapat menjaga kesehatan mental yang mereka miliki sehingga tidak melahirkan gangguan-gangguan psikologis. Gangguan psikologis tentunya sangat berat disembuhkan dibanding dengan gangguan secara fisik, dalam perawatannya banyak hal yang harus dilakukan hingga pada tahap kesembuhan pasien, namun apabila mereka kembali berada di lingkungan dan disituasi yang tidak baik tidak mentutup kemungkinan akan terjadi relapse atau kekambuhan.
Salah satu alat tes yang bisa mengukur kondisi psikologis seseorang yaitu Tes MMPI Online. tes ini digunakan untuk mengukur apakah seseorang tersebut memiliki gangguan kepribadian sehingga bisa mendapat penyembuhan secara tepat.