Mengetahui 5 Ciri-ciri Autisme
Autisme adalah sebuah gangguan perkembangan yang menunjukkan berbagai ciri-ciri yang mencolok pada individu yang terkena dampaknya.
Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan yang kompleks dan dapat menunjukkan berbagai gejala dan ciri-ciri pada individu yang terkena dampaknya. Ciri-ciri autisme dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kita akan menggali lima ciri khas autisme yang sering terlihat pada individu dengan ASD.
5 Ciri Autisme Yang Perlu Dikenali Lebih Dini
Berikut adalah ciri-ciri autisme yang perlu dikenali oleh orangtua ataupun tenaga pendidik, agar penaganan autis bisa lebih dini dan tepat:
1. Kesulitan dalam Berkomunikasi dan Berbahasa
Salah satu ciri utama autisme adalah kesulitan dalam berkomunikasi dan berbahasa. Anak-anak dengan ASD mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara atau bahkan tidak mengembangkan bahasa sama sekali. Mereka juga mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan oleh orang lain dan kesulitan dalam menyampaikan keinginan atau perasaan mereka.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Autism Research", gangguan dalam aspek sosial, seperti komunikasi non-verbal dan kemampuan untuk membaca ekspresi wajah orang lain, merupakan ciri yang mencolok pada individu dengan ASD (Lai et al., 2014). Penelitian lain yang dipublikasikan di "Journal of Speech, Language, and Hearing Research" menemukan bahwa anak-anak dengan ASD memiliki keterlambatan dalam perkembangan vokalisasi awal dan kurangnya penggunaan kata-kata (Tager-Flusberg et al., 2009).
2. Gangguan dalam Interaksi Sosial
Ciri autisme lainnya adalah gangguan dalam interaksi sosial. Individu dengan ASD cenderung mengalami kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan sosial yang bermakna. Mereka mungkin tidak tertarik untuk terlibat dalam permainan kelompok atau berbagi minat dengan orang lain. Kontak mata juga seringkali merupakan tantangan bagi mereka.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Autism and Developmental Disorders", anak-anak dengan ASD lebih mungkin untuk menunjukkan respons sosial yang berbeda dan kurangnya inisiatif dalam berinteraksi dengan orang lain (Hutman et al., 2012). Penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak dengan ASD lebih mungkin fokus pada objek daripada pada orang lain selama aktivitas bermain.
3. Ketertarikan yang Sangat Fokus pada Topik Tertentu
Ciri autisme lainnya adalah ketertarikan yang sangat fokus pada topik tertentu atau minat yang sangat khusus. Anak-anak dengan ASD seringkali menunjukkan pengetahuan yang mendalam dan intens pada topik tertentu seperti angka, jadwal, atau objek-objek tertentu.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Developmental Psychology" menemukan bahwa anak-anak dengan ASD cenderung memiliki minat yang sangat khusus dan mendalam, serta kurangnya minat yang bervariasi seperti yang terlihat pada anak-anak dengan perkembangan tipikal (Evans et al., 1997).
4. Perilaku yang Berulang dan Terbatas
Perilaku yang berulang dan terbatas adalah salah satu ciri lain yang sering terkait dengan autisme. Individu dengan ASD mungkin menunjukkan perilaku stereotipik, seperti mengayunkan tubuh atau mengulang kata-kata atau frasa. Mereka juga mungkin menunjukkan minat yang berulang pada pola atau aktivitas tertentu.
Menurut sebuah penelitian dalam "Journal of Autism and Developmental Disorders", perilaku stereotipik dan terbatas adalah salah satu kriteria diagnostik untuk ASD yang paling konsisten ditemukan pada anak-anak dengan kondisi ini (Bishop et al., 2016). Penelitian ini juga menyebutkan bahwa perilaku berulang dan terbatas ini cenderung stabil selama perkembangan anak-anak dengan ASD.
5. Sensitivitas Sensorik
Ciri autisme lainnya adalah sensitivitas sensorik yang berbeda dari pada individu tanpa ASD. Individu dengan ASD mungkin memiliki respons yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Mereka juga mungkin menghindari atau mencari rangsangan tertentu sebagai cara mengatasi reaksi terhadap rangsangan tersebut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Autism and Developmental Disorders" menemukan bahwa anak-anak dengan ASD sering mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengelola sensasi fisik dan sensorik mereka (Baranek et al., 2006). Sensitivitas sensorik yang tinggi juga dapat mempengaruhi respons mereka terhadap lingkungan sosial dan berkontribusi pada kesulitan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain.
Autisme adalah sebuah gangguan perkembangan yang menunjukkan berbagai ciri-ciri yang mencolok pada individu yang terkena dampaknya. Kesulitan dalam berkomunikasi dan berbahasa, gangguan dalam interaksi sosial, ketertarikan yang sangat fokus pada topik tertentu, perilaku yang berulang dan terbatas, serta sensitivitas sensorik yang berbeda, semuanya merupakan ciri-ciri utama autisme. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ciri-ciri ini, diharapkan kita dapat memberikan dukungan dan intervensi yang tepat bagi individu dengan ASD sehingga mereka dapat mencapai potensi mereka yang penuh dan berpartisipasi sepenuhnya dalam masyarakat.
Untuk mengetahui informasi seputar psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat membantu anda, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.