Pengertian Fobia - Memahami Lebih dalam Gangguan Fobia
Fobia merupakan gangguan kecemasan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup individu yang mengalaminya.
Apakah Anda pernah merasa detak jantung Anda berpacu kencang, keringat dingin mengalir di dahi Anda, dan keinginan kuat untuk melarikan diri saat Anda berhadapan dengan sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya? Jika ya, kemungkinan Anda telah merasakan apa yang para ahli sebut sebagai fobia. Ketakutan yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap objek atau situasi tertentu bisa menjadi pengalaman yang menghancurkan bagi banyak orang. Laba-laba yang kecil, ketinggian yang menjulang, atau bahkan kehadiran orang banyak dapat menciptakan kepanikan yang tak terkendali bagi mereka yang menderita fobia. Dalam artikel ini kita akan bersama membahas apa itu fobia.
Pengertian Fobia
Dr Michael Rank, seorang psikolog terkemuka di bidang kecemasan dan fobia, mendefinisikan fobia sebagai reaksi berlebihan terhadap rangsangan yang tidak berbahaya seperti laba-laba, ketinggian, dan kehadiran sosial. Orang dengan fobia mengalami kepanikan yang tidak terkendali, keringat berlebih, detak jantung yang cepat, dan dorongan yang kuat untuk menghindari rangsangan yang memicu rasa takut.
Dr Sally Thompson, seorang psikolog klinis dan penulis buku Understanding Phobias, menjelaskan apa yang menyebabkan fobia Dr Sally Thompson, seorang psikolog klinis dan penulis Overcoming Fear, menjelaskan bahwa fobia sering kali berkembang sebagai akibat dari pengalaman traumatis di masa lalu atau pembelajaran yang salah tentang rangsangan tertentu. jelasnya. Sebagai contoh, seseorang yang pernah takut dengan gigitan laba-laba dapat mengembangkan arachnofobia.
Profesor Harvard John Davis, seorang ahli ilmu saraf dan psikologi, menjelaskan bahwa fobia dapat dipahami dari perspektif ilmu saraf. Dia menjelaskan bahwa orang dengan fobia mengalami reaksi berlebihan pada sistem saraf pusat saat terpapar rangsangan yang menimbulkan rasa takut. Bagian otak yang mengontrol emosi dan respons rasa takut, seperti amigdala, menjadi terlalu aktif pada penderita fobia.
Dr Albert Andrews, seorang psikiater terkenal, mendefinisikan fobia sebagai "ketakutan yang intens dan berlebihan terhadap suatu objek atau situasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari". Fobia sering kali tidak rasional dan sulit dikendalikan.
Psikolog klinis Dr Sarah Johnson menjelaskan bahwa fobia adalah rasa takut yang sangat kuat terhadap suatu objek atau situasi tertentu, yang oleh individu yang mengalaminya dianggap berbahaya atau menakutkan. Ketakutan ini dapat menyebabkan serangan panik dan usaha yang berlebihan untuk menghindari stimulus yang memicu fobia.
Menurut Dr. Sally Thompson, fobia merupakan bentuk ketakutan yang terlebih dahulu dipelajari dan kemudian dipertahankan dalam pikiran bawah sadar individu. Ia menyatakan bahwa Fobia sering kali berkembang akibat pengalaman traumatis di masa lalu atau pembelajaran yang salah terkait dengan stimulus tertentu. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami serangan laba-laba yang membuatnya ketakutan, mungkin akan mengembangkan fobia terhadap laba-laba.
Prevalensi Fobia
Fobia merupakan gangguan kecemasan yang umum terjadi di masyarakat. Prevalensi fobia dapat bervariasi tergantung pada jenis fobia yang dikaji. Berikut ini beberapa perkiraan prevalensi fobia berdasarkan beberapa penelitian.
- Fobia spesifik adalah ketakutan yang berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu. Menurut American Psychiatric Association (APA), perkiraan prevalensi fobia spesifik berkisar antara 7 hingga 9?ri populasi umum.
- Fobia Sosial: Fobia sosial melibatkan ketakutan yang kuat terhadap situasi sosial atau performa di depan orang lain. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), sekitar 7% penduduk Amerika Serikat menderita fobia sosial dalam suatu periode tahunan.
- Agorafobia: Agorafobia adalah fobia terhadap tempat atau situasi tertentu yang membuat individu merasa terjebak, seperti keramaian, transportasi umum, atau tempat-tempat terbuka. Prevalensi agorafobia diperkirakan sekitar 1-2?ri populasi umum.
Fobia merupakan gangguan kecemasan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup individu yang mengalaminya. Dalam artikel ini, kita telah memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang fobia, baik dari definisi umum maupun pendapat ahli. Dari perspektif psikologi, fobia sering kali dipicu oleh pengalaman traumatis atau pembelajaran yang salah terkait dengan stimulus tertentu. Dalam konteks neurosains, fobia dikaitkan dengan reaksi berlebihan dalam sistem saraf pusat individu yang mengalami fobia.
Untuk mengetahui informasi seputar psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat membantu anda, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.