logo PT Nirmala Satya Development
Depresi mayor

Depresi mayor merupakan suatu gangguan yang terjadi ketika individu mengalami kesedihan yang mendalam dan berlangsung lama.

Depresi mayor adalah gangguan mental yang serius. Dalam kondisi ini, seseorang mengalami perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan, serta perubahan dalam pola tidur, nafsu makan, dan energi. Penting untuk memahami depresi mayor dengan lebih mendalam agar kita dapat memberikan dukungan yang tepat kepada individu yang mengalami kondisi ini. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi pengertian depresi mayor dari sudut pandang para ahli kesehatan mental.

Pengertian Depresi Mayor

Dr Aaron menggambarkan depresi mayor sebagai gangguan mental yang mencakup perasaan sedih yang terus-menerus, kehilangan minat dan kesenangan dalam kehidupan sehari-hari, perubahan dalam tidur dan nafsu makan, dan pemikiran negatif yang berlebihan. Hal ini menunjukkan bahwa depresi mayor lebih dari sekadar perasaan sedih, tetapi juga mencakup gangguan dalam berpikir dan berperilaku.

Menurut Dr Farrell, depresi mayor adalah gangguan di mana seseorang merasa sangat sedih dan kehilangan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan. Hal ini menyoroti fakta bahwa penderita depresi kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya membawa kepuasan dan kesenangan.

National Institute of Mental Health (NIMH) mendeskripsikan depresi mayor sebagai gangguan suasana hati yang parah yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku, serta mengganggu kehidupan sehari-hari. Hal ini menekankan bahwa depresi mayor tidak hanya memengaruhi perasaan seseorang, tetapi juga kemampuannya untuk berfungsi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Dr Nemeroff, depresi berat disertai dengan kesedihan yang intens dan terus-menerus, keputusasaan, kelelahan, kehilangan minat, gangguan tidur, dan gangguan nafsu makan. Hal ini menunjukkan bahwa depresi berat memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk tingkat energi, motivasi, pola tidur dan pola makan.

Dr Andru Weil Dr Weil mendeskripsikan depresi mayor sebagai suatu kondisi di mana seseorang mengalami perasaan sedih yang mendalam dan terus-menerus, kehilangan minat dalam kehidupan sehari-hari, pola tidur yang berubah, dan perasaan tidak berdaya. Dia menekankan bahwa orang dengan depresi mayor mengalami perasaan kehilangan kendali dan putus asa.

American Psychiatric Association (APA) menjelaskan, depresi mayor adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perubahan berat badan, gangguan tidur, dan gejala-gejala lain seperti perasaan tidak berharga. Publikasi ini memberikan gambaran umum yang komprehensif tentang gejala utama depresi mayor.

Dr Kay Redfield Jamison menggambarkan depresi mayor sebagai suatu kondisi di mana orang tersebut merasakan kesedihan yang sangat, kelelahan yang berlebihan, kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya dianggap menyenangkan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Hal ini menekankan adanya kecemasan, keputusasaan, dan risiko bunuh diri yang terkait dengan depresi berat.

Dr Archibald menggambarkan depresi mayor sebagai seseorang yang mengalami rasa sakit dan kesedihan yang luar biasa, kehilangan minat dalam beraktivitas, pola tidur dan nafsu makan yang berubah, serta pikiran negatif yang terus-menerus. Hal ini menunjukkan intensitas suasana hati dan pola pikir negatif yang sering terlihat pada depresi berat.

Prevalensi Gangguan Depresi Mayor

Berikut ini adalah beberapa statistik prevalensi yang menggambarkan banyaknya dampak depresi mayor di masyarakat:

  • Prevalensi global: Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 264 juta orang menderita depresi di seluruh dunia. Prevalensi global depresi mayor diperkirakan sekitar 4,4?ri populasi dunia. Angka ini menunjukkan bahwa depresi mayor memengaruhi banyak orang di berbagai negara dan budaya.
  • Prevalensi regional: Prevalensi depresi mayor dapat bervariasi antar wilayah dan negara. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa memiliki tingkat depresi mayor tertinggi, sementara negara-negara Asia dan Afrika memiliki tingkat yang lebih rendah. Namun, penting untuk diingat bahwa prevalensi depresi mayor dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti metode penilaian, pengumpulan data, dan perbedaan budaya.

Dalam kesimpulan depresi mayor merupakan suatu gangguan yang terjadi ketika individu mengalami kesedihan yang mendalam dan berlangsung lama. Prevalensi yang tinggi dan dampak yang signifikan terhadap individu dan masyarakat menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan perhatian terhadap kondisi ini. Prevalensi global yang mencapai ratusan juta orang menunjukkan perlunya upaya dalam meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan akses ke layanan kesehatan mental yang memadai.

Untuk mengetahui informasi seputar psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat membantu anda, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.