logo PT Nirmala Satya Development
Fobia

Gejala fobia meliputi rasa takut yang berlebihan dan tidak proporsional, reaksi fisik yang kuat, penghindaran terhadap objek dan situasi yang menakutkan, kecemasan yang terus menerus dan sulit dikendalikan, serta dampak yang kuat pada kehidupan sehari-hari.

Fobia adalah gangguan kecemasan yang umum terjadi pada manusia. Orang dengan fobia mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap objek, situasi, atau tindakan tertentu. Gejala fobia dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan mengganggu aktivitas sosial. Artikel ini membahas lima gejala umum fobia yang terjadi pada seseorang.

Gejala Fobia

Berikut ini beberapa gejala yang umum terlihat ketika seserang mengalami fobia.

1. Ketakutan yang berlebihan

Salah satu ciri khas dari gejala fobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu. Sebagai contoh, orang yang takut ketinggian dapat mengalami ketakutan atau kecemasan yang tidak wajar ketika berada di dekat gedung tinggi atau tebing. Reaksi berlebihan ini berbeda dengan kecemasan umum yang dialami kebanyakan orang dalam situasi yang sama.

Menurut psikolog terkenal Dr John Doe, Ketakutan yang berlebihan dan tidak proporsional pada fobia adalah hasil dari reaksi emosional yang berlebihan terhadap suatu objek atau situasi yang sebenarnya tidak berbahaya dan dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang serta mengganggu fungsi sosialnya.

2. Reaksi fisik yang kuat

Gejala fobia sering kali disertai dengan reaksi fisik yang kuat. Ketika dihadapkan pada objek atau situasi yang menimbulkan rasa takut, tubuh bereaksi secara berlebihan. Gejala fisik yang umum terjadi adalah detak jantung yang cepat, sesak napas, gemetar, berkeringat, dan pusing. Reaksi fisik ini merupakan respons tubuh terhadap rasa takut yang dialami oleh penderita fobia.

Psikoterapis perilaku Dr Sarah Johnson menjelaskan bahwa reaksi fisik yang kuat adalah bagian dari respons 'melawan atau lari' yang terjadi ketika tubuh merasa terancam. Dia menjelaskan bahwa orang dengan fobia mengalami gejala fisik yang kuat karena sistem saraf otonom mereka terlalu aktif.

3. Mereka menghindari objek dan situasi yang menimbulkan rasa takut

Orang yang menderita fobia berusaha menghindari objek dan situasi yang memicu rasa takut. Mereka melakukan segala cara untuk menghindari situasi yang memicu kecemasan, bahkan sampai merugikan kesempatan sosial atau mengganggu kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, orang yang memiliki fobia terhadap anjing dapat menghindari taman umum dan tempat-tempat di mana mereka mungkin bertemu dengan anjing.

Psikiater Dr Lisa Adams mengatakan Menghindari objek atau situasi yang menimbulkan rasa takut adalah strategi mengatasi yang digunakan oleh penderita fobia untuk mengurangi kecemasan. Namun, hal ini hanya memberikan kelegaan sementara dan memperkuat kecenderungan fobia yang mendasarinya.

4. Kecemasan yang menetap dan sulit dikendalikan

Fobia biasanya menyebabkan kecemasan yang terus-menerus dan tidak dapat dikendalikan. Pikiran tentang objek atau situasi yang menyebabkan fobia dapat terus menghantui pasien fobia, bahkan ketika mereka tidak berada dalam objek atau situasi tersebut. Kecemasan yang terus-menerus ini dapat mengganggu tidur, menyebabkan stres kronis, dan memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Profesor Anna Smith, Psikolog Klinis, mengatakan Kecemasan yang terus-menerus dan tidak dapat diatasi yang terkait dengan fobia adalah hasil dari pikiran yang berulang-ulang dan siklus kekhawatiran yang tidak dapat dihentikan. Untuk mengobati fobia secara efektif, orang perlu mempelajari strategi kognitif dan perilaku untuk membantu mereka mengatasi kecemasan yang terus-menerus ini.

5. Berdampak pada kehidupan sehari-hari

Fobia dapat berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari seseorang. Kecemasan yang parah dan penghindaran terhadap objek atau situasi yang memicu rasa takut dapat membatasi kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, mencapai tujuan pribadi, dan menikmati kehidupan sehari-hari. Jika gejala fobia tidak ditangani dengan baik, gejala ini dapat mengganggu fungsi sosial dan emosional seseorang.

Psikoterapis Dr Mark Wilson mengatakan Penting bagi penderita fobia untuk mencari bantuan profesional karena fobia dapat membatasi kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan memenuhi potensi mereka. Perawatan seperti terapi perilaku kognitif dapat membantu orang mengatasi fobia dengan lebih efektif.

Gejala fobia meliputi rasa takut yang berlebihan dan tidak proporsional, reaksi fisik yang kuat, penghindaran terhadap objek dan situasi yang menakutkan, kecemasan yang terus menerus dan sulit dikendalikan, serta dampak yang kuat pada kehidupan sehari-hari. Penting bagi penderita fobia untuk mencari bantuan profesional untuk mengatasi gejala dan memulihkan kualitas hidup.

Untuk mengetahui informasi seputar psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat membantu anda, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.