logo PT Nirmala Satya Development
ADHD

ADHD adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi perhatian, impuls, dan perilaku seseorang.

Pernahkah Anda pernah bertanya-tanya mengapa beberapa orang sulit berkonsentrasi, memiliki energi yang berlebihan, atau sulit mengendalikan impuls? Jawabannya mungkin terletak pada ADHD, sebuah gangguan neurobiologis yang menarik minat banyak ahli dan terus menimbulkan pertanyaan. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala seperti kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif, yang secara signifikan dapat memengaruhi fungsi dan kualitas hidup sehari-hari. Pada artikel ini, kami akan membahas lebih dalam tentang ADHD.

Pengertian ADHD Menurut Ahli

Menurut American Psychiatric Association (APA), ADHD adalah gangguan neurobiologis yang ditandai dengan kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif yang berlebihan atau kurang berkembang.

National Institute of Mental Health (NIMH) menyatakan bahwa ADHD adalah gangguan yang memengaruhi kemampuan untuk memperhatikan, mengendalikan impuls, dan melakukan kontrol diri.

Menurut CDC, ADHD adalah gangguan yang memengaruhi fungsi otak dan perilaku, sehingga menyebabkan kesulitan dalam hal perhatian, gerakan, dan pengendalian impuls.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan ADHD sebagai gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi anak-anak dan sering kali berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini ditandai dengan hiperaktif, kurang perhatian, dan impulsif.

Russell A. Buckley mendefinisikannya sebagai gangguan yang mengakibatkan kontrol diri dan manajemen perhatian yang buruk, yang mengakibatkan hilangnya kendali atas perilaku.

Dr. Thomas E. Brown ahli neuropsikologi ini mendeskripsikan ADHD sebagai gangguan neurobiologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur, mengelola, dan mengontrol informasi.

Ned Hallowell psikiater ini menekankan bahwa ADHD adalah gangguan perhatian dan pengendalian impuls, tetapi juga menekankan bahwa orang dengan ADHD sering memiliki energi, kreativitas, dan antusiasme yang berlebihan.

Buckley dan Dr. Brown dalam sebuah penelitian bersama, kedua ahli ini mendeskripsikan ADHD sebagai gangguan eksekutif yang melibatkan kelemahan dalam fungsi eksekutif otak, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengendalian diri, dan pemecahan masalah.

Dr. Daniel G. Amen Ahli saraf ini percaya bahwa ADHD adalah gangguan otak yang dapat dikonfirmasi dengan pemindaian otak dan harus ditangani secara tepat berdasarkan gambar spesifik otak individu.

Ellen Littman Psikolog ini menekankan bahwa ADHD mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Dia menggambarkan ADHD sebagai gangguan perkembangan yang melibatkan kesulitan dalam pengendalian emosi, manajemen waktu, dan hubungan sosial.

Kathleen Nadeau Psikolog ini berfokus pada perbedaan gender dalam ADHD. Dia menekankan bahwa ADHD pada wanita sering terlambat didiagnosis karena gejalanya berbeda dengan pria, dan penting untuk memahami perbedaan ini untuk identifikasi dan perawatan yang tepat.

Joseph Biederman, PhD Psikiater ini mempelajari hubungan antara ADHD dan risiko penggunaan narkoba dan gangguan perilaku lainnya. Dia percaya bahwa orang dengan ADHD lebih rentan terhadap masalah ini dan perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko ini.

Buckley dan Dr. Murphy Dalam sebuah artikel bersama, kedua ahli ini menggambarkan ADHD sebagai gangguan kinerja dengan gangguan dalam perhatian, kontrol impuls, pengaturan diri dan pemrosesan informasi yang efektif.

Dr Xavier Castellanos: Ahli neuropsikiatri ini menekankan pentingnya memahami aspek neurobiologis ADHD. Menurut Dr. Castellanos, terdapat perbedaan struktural pada otak penderita ADHD yang memengaruhi fungsi eksekutif dan perhatian.

Data Penderita ADHD

Berikut ini merupakan sumber data yang memperlihatkan prevalensi penderita ADHD:

  1. Menurut data epidemiologi yang tersedia, ADHD mempengaruhi 3,4% populasi anak dan dewasa muda secara global. Di Amerika Serikat, kejadian ADHD telah meningkat selama dua dekade terakhir, dari 6,1% pada tahun 1997-1998 menjadi 10,2% pada tahun 2015-2016. Rasio jenis kelamin adalah 2:1.
  2. Sumber lain memperkirakan bahwa ADHD mempengaruhi 3,4% anak-anak dan remaja di seluruh dunia pada tahun 2015.
  3. Di indonesia sendiri data penderita ADHD menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2018, prevalensi ADHD di Indonesia diperkirakan sekitar 5-10?ri populasi anak-anak.

ADHD adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi perhatian, impuls, dan perilaku seseorang. Definisi ADHD bervariasi, tetapi secara umum, ADHD adalah suatu kondisi yang melibatkan kesulitan dalam memusatkan perhatian, pengendalian impuls, dan pengaturan perilaku yang sesuai dengan perkembangan.

Pemahaman yang lebih baik mengenai ADHD akan memungkinkan kita untuk meningkatkan kesadaran dan memastikan bahwa orang dengan ADHD mendapatkan pengakuan dan bantuan yang mereka butuhkan.

Kesehatan mental penting di jaga oleh setiap individu sama halnya dengan menjaga kesehatan fisik dengan memiliki kesehatan mental yang baik maka kita akan terhindar dari masalah-masalah psikologis. Untuk mengetahui Kondisi psikologis anda, lakukan Psikotes Online yang telah tersedia melalui layanan kami NS Development, selain itu masih banyak tes lainnya bisa kamu akses pada layanan kami.