Ketahui inilah Faktor Penyebab Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah penyakit psikologis yang kompleks dengan banyak kemungkinan penyebab
Untuk mengetahui seseorang terkena gangguan bipolar tentunya seseorang psikolog dan psikiatri akan melakukan asesmen terlebih dahulu terhadap individu yang mengalami gangguan ini. Gangguan bipolar adalah penyakit serius yang menyebabkan perubahan suasana hati yang parah, mulai dari suasana hati yang tinggi dan mania hingga suasana hati yang rendah dan depresi. Penyebab pasti gangguan bipolar belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai pemicu potensial gangguan bipolar. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima penyebab gangguan bipolar, berdasarkan pendapat para ahli dan penelitian ilmiah.
1. Keturunan/Genetik
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada komponen genetik yang kuat pada gangguan bipolar. Penelitian telah menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki kerabat tingkat pertama (seperti orang tua atau saudara kandung) dengan gangguan bipolar, mereka secara signifikan lebih mungkin mengembangkan gangguan bipolar sendiri. Faktanya, orang yang memiliki orang tua tingkat pertama dengan gangguan bipolar memiliki kemungkinan sepuluh kali lebih besar untuk mengalami gangguan bipolar. Meskipun tidak ada gen tunggal yang menyebabkan gangguan bipolar, para peneliti percaya bahwa beberapa gen mungkin terlibat dalam perkembangan gangguan bipolar. Salah satu penyebab utama gangguan bipolar adalah faktor genetik. Menurut sebuah penelitian oleh National Institute of Mental Health, gangguan bipolar memiliki komponen genetik yang kuat, dengan 80-90% kasus memiliki dasar genetik. Ini berarti bahwa orang dengan riwayat keluarga dengan gangguan bipolar lebih mungkin untuk mengembangkan gangguan bipolar. Meskipun gen spesifik yang terlibat dalam perkembangan gangguan bipolar belum teridentifikasi, para ilmuwan percaya bahwa beberapa gen terlibat.
2. Zat kimia pada otak
Gangguan bipolar diduga disebabkan, sebagian, oleh ketidakseimbangan zat kimia otak tertentu, seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Zat kimia ini, yang juga dikenal sebagai neurotransmiter, memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati dan emosi. Ketika terjadi ketidakseimbangan dalam bahan kimia ini, dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan gejala gangguan bipolar lainnya. Menurut psikiater bersertifikat Narges Noroozi, PhD, gangguan bipolar diduga disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar zat kimia tertentu di otak, seperti dopamin, norepinefrin, dan serotonin. Zat kimia ini disebut neurotransmiter dan membantu mengatur suasana hati, energi, dan motivasi. Ketidakseimbangan neurotransmiter ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang parah yang terkait dengan gangguan bipolar.
3. Faktor lingkungan
Sejumlah faktor lingkungan juga dapat berperan dalam perkembangan gangguan bipolar. Ini termasuk peristiwa traumatis seperti pelecehan fisik atau seksual, pengabaian, dan kematian orang yang dicintai. Penyalahgunaan zat, terutama selama masa remaja atau dewasa muda, juga dikaitkan dengan perkembangan gangguan bipolar. Stres kronis, seperti stres keuangan atau stres yang berhubungan dengan pekerjaan, juga dapat meningkatkan risiko pengembangan gangguan bipolar. Menurut Dr Yu-Fen Yang, seorang psikiater dan peneliti klinis, peristiwa traumatis seperti pelecehan, pengabaian, atau kehilangan orang yang dicintai dapat memicu timbulnya gangguan bipolar pada orang yang memiliki kecenderungan gangguan tersebut. Penyalahgunaan zat dan penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, juga dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar.
4. Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon juga disebut sebagai penyebab gangguan bipolar: menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders, ketidakseimbangan hormon, terutama pada wanita, dapat memicu timbulnya gangguan bipolar. Perubahan hormon selama masa pubertas, kehamilan dan menopause dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan ini.
5. Kelainan neurologis
Akhirnya, beberapa ahli percaya bahwa kelainan pada sistem saraf dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan bipolar. Menurut psikiater dan peneliti klinis Dr Melissa Arbuckle, terdapat bukti bahwa kelainan pada struktur dan fungsi otak dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan bipolar. Sebagai contoh, kelainan pada korteks prefrontal, yang mengontrol regulasi emosi dan pengambilan keputusan, telah dikaitkan dengan gangguan ini.
Kesimpulannya, gangguan bipolar adalah penyakit yang kompleks dengan banyak kemungkinan penyebab. Penyebab pasti gangguan bipolar belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik, ketidakseimbangan kimiawi di otak, faktor lingkungan, ketidakseimbangan hormon, dan kelainan neurologis telah disebut sebagai pemicu gangguan ini. Jika Anda atau seseorang yang Anda cintai mengalami gejala gangguan bipolar, penting untuk mencari bantuan profesional dari ahli kesehatan mental yang berkualifikasi. Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, orang dengan gangguan bipolar dapat mengendalikan gejala dan menjalani kehidupan yang memuaskan.
Penting untuk merawat diri sendiri agar terhindar dari gangguan psikologis yang menyebabkan individu tidak berfungsi secara optimal dan mencapai aktualisasi diri, untuk itu ketahui kondisi psikologis kita, dengan melakukan Tes MMPI Online di NS Development.