Sejarah Tes EPPS
Tes EPPS diciptakan oleh Allen L. Edwards pada tahun 1953. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah tes kepribadian yang mengukur tingkat individu dalam 15 kebutuhan dan motivasi umum
Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) merupakan salah satu alat tes yang telah ada sejak lama. Tes EPPS diciptakan oleh Allen L. Edwards pada tahun 1953. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah tes kepribadian yang mengukur tingkat individu dalam 15 kebutuhan dan motivasi umum. Tes EPPS ini berakar dari teori kebutuhan Henry A. Murray.
EPPS dipublikasikan terutama oleh The Psychological Corporation (sekarang lebih dikenal sebagai Harcourt Assessment). EPPS juga dipublikasikan oleh beberapa penerbit lain, antara lain Test Dimension di Amerika dan sebagian besar Eropa (1954), Nihon Bunka Kagakusha di Jepang (1970), dan Harcourt Test Publishers di Belanda (sampai tahun 2002). Pada tahun 2002, hak penerbitan dikembalikan kepada Allen L. Edwards Living Trusts.
Sampai saat ini, EPPS sudah pernah direvisi 2 kali. Revisi pertama dipublikasikan pada tahun 1959 oleh Journal of Consulting Psychology, Volume 23(5), bulan Oktober, halaman 471. Revisi tersebut berisi perbaikan di dalam sistem scoring dan penambahan bibliography (dari 9 menjadi 82 sumber referensi). Revisi pertama tersebut dianggap tidak memberikan perubahan banyak sehingga tidak bisa dikritisi.
Revisi kedua dipublikasikan pada tahun 2006 oleh Suzanne E. Bonfiglio. Dia merevisi terutama pada bagian “heterosexuality”, di mana menurut Bonfiglio, EPPS selama ini hanya bisa digunakan untuk meng-assess manusia “normal” namun tidak bisa digunakan kepada kaum LGBTQ (Lesbian Gay Bisexual Transgender Queer) Menurut Bonfiglio, EPPS selama ini seolah-olah membesar-besarkan sistem binari gender. Revisi kedua tersebut masih diperdebatkan sampai sekarang. Revisi kedua ini penyebarannya di Indonesia masih sangat minim.
Tes EPPS merupakan tes kepribadian dalam menyelesaikan tugas dengan aspek menerima, mempengaruhi, serta menimbang dan memutuskan hingga memperlakukannya terhadap tugas dan hubungan personal. Dalam tes EPPS ini tak ada jawaban yang benar dan jawaban yang salah. Namun hanya merupakan tes yang mengetahui tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi.
Penggunaan tes EPPS lebih banyak digunakan untuk keperluan penentuan karir, minat bakat, sehingga penggunaannya lebih banyak didunia Pendidikan. Dalam dunia kerja tes EPPS ini dipergunakan untuk mengetahui karakter masing-masing karyawan ataupun calon karyawan sehingga perusahaan dapat menempatkannya pada bidang yang tepat sehingga kelebihan dan kemampuannya dapat dioptimalkan.
Jumlah soal dalam tes EPPS sendiri ada 225 pasangan pernyataanpernyataan. Setiap pasang pernyataan ada huruf A dan huruf B. Peserta atau teste diminta untuk memilih satu pernyataan dari setiap pasangan pernyataanpernyataan yang dianggapnya paling sesuai dengan dirinya dan bukan yang dianggap umum ideal atau wajar oleh masyarakat di lingkungannya. Skor EPPS bersifat skor “ipsative”. Skor “ipsative” diperoleh jika menilai berbagai aspek kepribadian individu dengan mengadakan komparasi antara aspek-aspek itu. Maksudnya, bahwa gambaran yang terlihat sebagai satu profil kepribadian hanya berlaku dan bisa dibandingkan dengan keadaan-keadaan lain yang terjadi dalam diri individu itu sendiri. Dengan keadaan ini, dua individu yang mempunyai skor sama pada EPPS, akan berbeda dalam kekuatan ’need’ mereka.
Demikianlah sejarah tes EPPS. Saat ini, NS Development telah mengembangkan Aplikasi Psikotes Online termasuk tes EPPS Online. Aplikasi psikotes ini memiliki fitur-fitur sehingga memudahkan dalam penggunaannya.