logo PT Nirmala Satya Development
Tes EPPS

Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah salah satu tes kepribadian yang berbentuk inventori (inventori kepribadian)

Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah salah satu tes kepribadian yang berbentuk inventori (inventori kepribadian). Tes EPPS dibuat oleh Allen Edward (1954) yang mengacu pada teori H.A. Murray (1938). Tes ini banyak dipergunakan untuk keperluan assessment di bidang Pendidikan, klinis, maupun industry. Tes EPPS adalah salah satu tes kepribadian yang bersifat tes verbal.

Tes EPPS terdiri dari 225 aitem pernyataan yang masing-masing aitem terdiri dari dua pernyataan (A dan B). Dalam setiap aitem pernyataan yang mengukur salah satu kebutuhan dipasangkan dengan pernyataan yang mengukur 14 kebutuhan lainnya sehingga diperoleh 210 pasang pernyataan. Untuk melihat konsistensi jawaban-jawaban subyek, kemudian ditambahkan lagi 15 pasang pernyataan sebagai pengulangan dari pernyataan-pernyataan yang ada (Supratiknya, 2014). Dengan adanya nilai konsistensi ini, sehingga respon jawaban peserta tes dapat dilihat apakah serius mengerjakan tes atau ada hal-hal lain yang mempengaruhinya.

Aitem dalam EPPS berformat forced-choice,dimana testee diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang dirasakan paling sesuai dengan keadaan dirinya pada setiap aitem. Hasilnya akan berupa profil skor yang menunjukkan kekuatan relatif dari masing-masing kebutuhan dibandingkan aneka kebutuhan lainnya. Jelas kiranya, mustahil seorang testee mencapai skor tinggi pada seluruh kebutuhan, atau sebaliknya mencapai skor rendah pada seluruh kebutuhan. Secara terstruktur, jika seseorang mencapai skor tinggi pada kebutuhan tertentu pasti akan mencapai skor rendah pada kebutuhan lain, sehingga terbentuk profil kebutuhan yang mencerminkan keunikan atau kecenderungan individu dalam bertingkah laku (Supratiknya, 2014).

Edwards memasangkan kalimat yang tidak berhubungan sama sekali antar aitem karena adanya masalah social desirability. Sehingga, testee dapat merasa tidak nyaman ketika mengerjakan EPPS (Gregory, 2004). EPPS adalah tes ipsative. Dalam tes ipsative, skor keseluruhan tes selalu sama dalam setiap individu. Ketika ada skor yang lebih tinggi pada satu sub tes, sub tes yang lain akan memiliki skor yang lebih rendah. Selain itu, dalam tes ipsative, skor tinggi merupakan skor yang relatif, bukan absolut. Maksudnya, skor yang tinggi tercapai pada satu sub tes dikarenakan skor lain dari sub tes lain.

 

REFERENSI:

Gregory, R.J. (2004). Psychological testing: history, principles, and application (Fourth edition). United States of America: Pearson Education, Inc

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.