Cara Mengatasi Fobia Sosial
Dalam sebuah permasalahan tentu tak lepas dari sebuah solusi yang ditawarkan, termasuk fobia sosial. Fobia bukan sesuatu yang tak dapat disembuhkan dan sesuai dengan pendekatan teori-teori psikologi dalam memandang permasalahan fobia, maka pendekatan itu pula yang dapat diterapkan dalam penanganan dan mengatasinya.
Fobia Sosial merupakan ketakutan yang tidak rasional dan menetap, biasanya berhubungan dengan kehadiran orang lain. Orang dengan fobia sosial menghindari situasi dimana ia mungkin dieavaluasi dan dikritik, yang membuatnya merasa terhina dan dipermalukan dan menunjukkan perilaku kecemasan atau menampilkan perilaku lain yang memalukan.
Berikut akan dijelaskan cara mengatasi fobia sosial berdasarkan beberapa pendekatan psikologi yaitu, pendekatan psikoanalisa, behavioral, kognitif dan biologis.
Cara Mengatasi Fobia Sosial dengan Pendekatan Model Psikologis
Dalam sebuah permasalahan tentu tak lepas dari sebuah solusi yang ditawarkan, termasuk fobia sosial. Fobia bukan sesuatu yang tak dapat disembuhkan dan sesuai dengan pendekatan teori-teori psikologi dalam memandang permasalahan fobia, maka pendekatan itu pula yang dapat diterapkan dalam penanganan dan mengatasinya.
1. Pendekatan Psikoanalisa
Cara mengatasi fobia sosial yang pertama dengan menggunakan pendekatan psikoanalisa. Tujuan dari terapi psikoanalisa adalah untuk mengungkapkan konflikkonflik yang dianggap mendasari munculnya kecemasan berupa ketakutan-ketakutan yang ekstreem dan reaksi menghindar yang menjadi karakteristik gangguan fobia. Beberapa kombinasi tekhnik dapat digunakan, misalnyaasosiasi bebas dan analisis mimpi, namun beberapa analisis ego kontemporer melakukan penanganan terhadap fobia dengan meminta orang tersebut menghadapi (mengkonfrontir) fobianya. Hal ini penting untuk mengobati simtom, meskipun tidak dapat menyelesaikan konflik yang diasumsikan menyebabkan fobia (Davison & Neale, 2001).
2. Pendekatan Behavioral
Menurut Davison & Neale (2001), pendekatan ini menggunakan desensitisasi sistematis sebagai metode utam. Individu yang mengalami fobia membayangkan gambaran sesuatu (stimulus) fobia yang makin lama makin menakutkannya, sementara mereka dalam keadaaan tenang (ada proses relaksasi). Namun metode relaksasi tidak dapat diterapkan pada individu yang memiliki fobia darah dan suntikan karena bisa meningkatkan kecenderungan pingsan serta meningkatkan ketakutannya. Bagi mereka justru disarankan untuk mengencangkan otot-otot saat mengalami ketakutan. Untuk individu yang mengalami fobia sosial dapat dilakukan dengan mengajarkan keterampilan sosial melalui bermain peran dan pengulangan interaksi sosial di dalam ruang terapi.
Tekhnik lain yang dapat digunakan untuk menangani fobia spesifik adalah modelling, floadding dan successive approximation. Melalui modelling individu menyaksikan orang lain berinteraksi dengan sesuatu yang menjadi objek fobia tanpa rasa takut.
Pada teknik floading klien dihadapkan secara langsung pada sumber fobianya dengan intensitas penuh. Namun, cara ini sebaiknya digunakan sebagai alternatif terakhir, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Dalam tekhnik successive approximation, sumber fobia ditampilkan sedikit demi sedikit, dan individu mendapatkan imblan setiap kali berhasil mendekati obyek. Tekhnik merupakan bentuk dari metode shapping (Davison & Neale, 2001).
3. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif banyak digunakan sebagai salah satu cara mengatasi fobia sosial. Penderita fobia spesifik, menunjukkan bahwa mereka memiliki pandangan kognitif yang skeptis (Davison & Neale, 2001). Menurut para ahli dibidang kognitif, individu telah menyadari bahwa ketakutan pada fobia merupakan suatu hal yang berlebihan dan merekapun dianggap telah mengetahui bahwa objek fobia sesungguhnya merupakan sesuatu yang tidak berbahay. Sedangkan untuk menangani fobia sosial, individu dipersuasi untuk mempersepsi reaksi orang lain secara lebih akurat dan mulai mengurangi ketergantungan terhadap persetujuan dari orang lain, agar dapat timbul perasaan berharga dalam dirinya. Metode yang diperkenalkan oleh Beck & Ellis ini dapat pula dikombinasikan dengan pelatihan keterampilan sosial.
4. Pendekatan Biologis
Penanganan biologis untuk fobia adalah pemberian obat-obatan sedatif, tranqulizer, atau anxiolytics yang dapat mengurangi kecemasan dan kebanyakan obat-obat yang digunakan sekarang adalah obat-obat anti depresi.
Pendekatan-pendekatan psikologis maupun biologis ini dapat diterapkan baik secara mandiri maupun menggabungkan dari berbagai pendekatan yang ada sebagai sebuah solusi dalam penanganan fobia.
Cara Mengukur Gangguan Fobia
Untuk mengatasi fobia sosial, hal yang paling utama perlu dilakukan adalah mengetahui dan mengukur tingkat gangguan fobia tersebut. Ada beberapa tes psikologi yang bisa digunakan untuk mengukur gangguan fobia. Salah satu tes psikologi yang paling banyak digunakan dengan tingkat validitas yang tinggi adalah tes MMPI.
NS Development menyediakan tes psikologi MMPI dalam bentuk aplikasi psikotes online, yang telah di validasi oleh psikolog-psikolog berpengalaman, sehingga memberikan kepercayaan terhadap hasil tes. Menggunakan Aplikasi tes MMPI Online memudahkan pengguna dalam mengakses tes MMPI.
Tes MMPI Online NS Development dapat diakses dimana saja dengan menggunakan perangkat yang tersedia seperti laptop, komputer, tablet dan mobile phone. Aplikasi psikotes online ini dapat digunakan dengan menggunakan browser maupun aplikasi android.
Ingin mengikuti tes MMPI Online? Anda dapat mengikutinya dengan registrasi langsung di link tautan Tes MMPI Online.