Faktor Penyebab dari Gangguan Pica pada Anak yang Perlu Kamu Pahami
Gangguan Pica pada anak adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Gizi yang buruk, eksplorasi dan stimulasi sensorik, keterlambatan perkembangan dan cacat intelektual, faktor lingkungan, serta faktor psikologis dan emosional, semuanya berkontribusi pada perkembangan dan kegigihan perilaku pica.
Gangguan pica gangguan ini melibatkan konsumsi benda-benda non-nutrisi seperti kotoran, tanah liat, kapur, atau bahkan benda-benda yang seharusnya tidak dimakan seperti penjepit kertas atau koin. Gangguan pica sering terjadi pada anak-anak dan individu dengan gangguan perkembangan. Meskipun penyebab pasti gangguan pica masih belum diketahui, para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada perkembangannya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lima faktor utama yang terkait dengan gangguan pica.
Faktor Penyebab Gangguan Pica
Beberapa faktor ini menjadi penyebab utama seorang anak bisa mengalami gangguan pica ini.
1. Nutrisi yang buruk
Salah satu penyebab utama Gangguan pica pada anak-anak adalah gizi buruk. Menurut penelitian, Gangguan pica mungkin menginginkan atau mengonsumsi hal-hal lain selain makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Sebagai contoh, anemia defisiensi zat besi biasanya dikaitkan dengan Gangguan pica, dan anak-anak akan mengonsumsi zat-zat seperti es atau kotoran yang mengandung zat besi tinggi. Menurut Dr Maria Martinez, seorang dokter anak yang berspesialisasi dalam gangguan makan ketika nutrisi tidak seimbang, hal ini akan menimbulkan rasa ngidam yang hebat, dan anak akan mencari sesuatu yang berbeda untuk menutupi kekurangan nutrisinya,
2. Ketika Mengeksplorasi dan menstimulasi panca indera
Anak-anak secara alami mengeksplorasi lingkungan mereka melalui panca indera. Dalam beberapa kasus, gangguan pica berawal dari perilaku mencari-cari indra, di mana seorang anak terlibat dalam perilaku berulang untuk mendapatkan stimulasi indra. psikolog anak, Dr Sarah Collins menjelaskan untuk anak dengan masalah pemrosesan sensorik, tindakan memasukkan sesuatu selain makanan ke dalam mulut dapat memuaskan kebutuhan akan stimulasi sentuhan atau oral dan memberikan pengalaman sensorik yang unik. Sebagai contoh, kegiatan mengunyah makanan dapat menjadi terapi bagi beberapa anak.
3. Keterlambatan perkembangan dan gangguan mental
Gangguan Pica lebih sering terjadi pada anak-anak dengan keterlambatan perkembangan atau gangguan mental. Mereka mungkin tidak dapat berkomunikasi atau mengekspresikan kebutuhan mereka dengan baik, yang dapat membuat mereka mudah marah atau cemas. Untuk mengatasinya, mereka mungkin terlibat dalam perilaku pica untuk mengatur emosi mereka atau untuk mendapatkan perhatian. Para ahli mengatakan bahwa Pica adalah ekspresi dari tekanan emosional yang mendasari pada anak-anak dengan perkembangan yang terlambat dan dapat berfungsi sebagai bentuk penenang diri atau komunikasi.
4. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga memainkan peran besar dalam perkembangan Pica. Lingkungan rumah yang kacau atau lalai dengan akses terbatas terhadap nutrisi dan pengawasan yang tepat dapat meningkatkan risiko Pica. Selain itu, paparan terhadap barang-barang non-makanan di masa kanak-kanak dapat menormalkan dan melanggengkan perilaku tersebut. menurut psikiater anak, Dr Emily Harris tumbuh di lingkungan di mana barang-barang non-makanan tersedia atau dimakan oleh anggota keluarga dapat memengaruhi persepsi anak tentang apa yang dapat diterima untuk dimakan.
5. Faktor psikologis dan emosional
Faktor psikologis dan emosional dapat memengaruhi timbulnya dan bertahannya Pica. Anak-anak yang mengalami stres, kecemasan, trauma, atau kekurangan emosi dapat mengembangkan perilaku pica sebagai cara untuk mengatasinya. Pica dapat menjadi pelampiasan dari tekanan emosional atau cara bagi seorang anak untuk mendapatkan kembali kendali atas lingkungannya saat ia merasa tidak berdaya, ujar terapis anak Lisa Turner, PhD. Sangat penting untuk mengatasi dan mendukung kebutuhan emosional yang mendasari anak-anak dengan pica.
Gangguan Pica pada anak adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Gizi yang buruk, eksplorasi dan stimulasi sensorik, keterlambatan perkembangan dan cacat intelektual, faktor lingkungan, serta faktor psikologis dan emosional, semuanya berkontribusi pada perkembangan dan kegigihan perilaku pica. Mengenali faktor-faktor ini dan memahami motivasi yang mendasari perilaku pica dapat membantu mengembangkan strategi penanganan yang efektif. Intervensi dini, nutrisi yang tepat, terapi integrasi sensori, dan pemenuhan kebutuhan emosional merupakan komponen penting dalam mendukung anak-anak dengan pica.
Kesehatan mental merupakan salah satu indikator terpenting dari manusia, banyak dari kita masih belum sadar pentingnya menjaga kesehatan mental. Ikuti Tes Psikologi Online untuk memberikan informasi tentang kondisi psikologis mu, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.