logo PT Nirmala Satya Development
Gejala Agoraphobia

Penegakkan diagnosis agoraphobia dilakukan berdasarkan kriteria diagnostik psikiatri DSM-5 (2013), kriteria diagnostik untuk Agoraphobia, yaitu memiliki ketakutan berlebih atau kecemasan yang dipicu oleh paparan yang pasti atau dapat diprediksi pada 2 atau lebih situasi

Agoraphobia (agorafobia) merupakan suatu ketakutan berada dalam suatu tempat atau situasi dimana penderitanya merasa bahwa ia tidak dapat atau memiliki kekurangan baik secara fisik maupun psikis. penderita Agoraphobia cenderung mengalami kecemasan ketika berada di suatu lingkungan yang asing atau suatu tempat dimana ia merasa tidak nyaman seperti pada ruang terbuka, keramaian atau saat berpergian. Berikut akan dijelaskan lebih detail mengenai gejala-gejala agoraphobia

Gejala-Gejala Agoraphobia

Penderita gangguan Agoraphobia menunjukan berbagai macam keadaan atau gejala-gejala agoraphobia yang menyertai sebagai berikut:

1. Panic Disorder

Pada keadaan ini penderita Agoraphobia menunjukan satu atau dua serangan panic dimana keadaan panic tersebut bukan merupakan suatu masalah yang luar biasa bagi orang lain, bukan hal yang menakutkan dan wajar terjadi. Keadaan ini biasanya diikuti dengan gejala nafas yang pendek, palpilasi (mulut kering), ketakutan akan mati atau takut gila. Menurut DSM IV (American Psychiatri  Association,2000) jika seseorang merasakan khawatir akan serangan panic dan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat dari kekhawatiran tersebut maka orang tersebut dapat didiagnosis mengalami serangan panik. Simtom serangan panik biasanya ditandai dengan jantung berdebar-debar, mengalami mati rasa atau kehilangan sensasi geli, mengalami panas atau dingin, berkeringat, gemetaran atau bergncang, sensasi nafas yang pendek, merasa cekikan, dada terasa nyeri atau tidak nyaman, mual atau perut terasa tidak enak, pusing-pusing, mata kunang-kunang, merasa asing, takut kehilangan kontrol atau menjadi gila, takut akan mati.

2. Obsesive-compulsive

Selain panic disorder, obsesi-kompulsif juga merupakan salah satu jenis atau kriteria Agoraphobia. Obsesif menyangkut pikiran sedangkan kompulsif menyangkut tindakan. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) diklasifikasikan sebagai suatu gangguan karena orang dengan gangguan OCD mengalami kecemasan yang merupakan manifestasi dari pikiran-pikiran obsesif dan pikiran tersebut tidak dapat dikendalikan oleh perilaku kompulsif mereka tidak diobati segera atau tidak ditangani pikiran-pikiran obsesif tersebut karena akan semakin menimbulkan perilaku berbahaya, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

3. Generalisation Anxiety Disorder

Gangguan kecemasan yang tergeneralisasikan ditandai oleh adanya rasa khawatir yang kronis. Bentuk fobia dan Agoraphobia termasuk dalam periode anxiety yang akut atau hanya sebentar. Orang dengan GAD khawatir terhadap berbagai hal dalam kehidupannya, seperti kecemasan dan kekhawatiran yang eksesif, sulit berkonsentrasi, pikiran kosong, mudah tersinggung dan mengalami gangguan tidur. Selain itu kondisi fisik yang ditampilkan berupa sakit kepala, jantung berdebar, kelelahan, sesak nafas, dll (Sutarjo,2005).

Penegakkan diagnosis agoraphobia dilakukan berdasarkan kriteria diagnostik psikiatri DSM-5 (2013), kriteria diagnostik untuk Agoraphobia, yaitu memiliki ketakutan berlebih atau kecemasan yang dipicu oleh paparan yang pasti atau dapat diprediksi pada 2 atau lebih situasi berikut:

  1. Menggunakan transportasi publik.
  2. Berada di area terbuka.
  3. Berada di area tertutup.
  4. Berdiri dalam antrian atau keramaian.
  5. Keluar sendirian dari rumah.
  6. Pengidap menghindari situasi di atas karena yakin akan merasa terjebak atau tidak dapat meminta bantuan ketika dia mengalami serangan panik.
  7. Situasi-situasi di atas selalu menyebabkan panik atau cemas.
  8. Situasi-situasi di atas dihindari, membutuhkan pertolongan dari orang terdekat, ataupun akan mengidap ketakutan yang sangat kuat.
  9. Ketakutan yang dialami lebih besar dari kemungkinan bahwa bahaya akan terjadi.
  10. Ketakutan yang dialami atau upaya menghindari (avoidance) terjadi terus-menerus, berlangsung selama 6 bulan atau lebih.
  11. Ketakutan yang dialami atau upaya menghindari (avoidance) menyebabkan penderitaan yang signifikan.
  12. Jika ada kondisi medis lain terjadi (selain gangguan ini), maka ketakutan atau upaya menghindari (avoidance) akan semakin berlebih.
  13. Ketakutan yang dialami atau upaya menghindari (avoidance) tidak dapat dijelaskan oleh gangguan medis lain.

Cara Mengukur Gejala Agoraphobia

Sebelum melakukan sebuah terapi terhadap gangguan agoraphobia (atau gangguan fobia secara umum), yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi gangguan tersebut dengan tes psikologi. Ada beberapa tes psikologi yang bisa digunakan. Salah satu tes psikologi yang paling banyak digunakan dengan tingkat validitas yang tinggi adalah tes MMPI.

NS Development menyediakan tes psikologi MMPI dalam bentuk aplikasi psikotes online, yang telah di validasi oleh psikolog-psikolog berpengalaman, sehingga memberikan kepercayaan terhadap hasil tes. Menggunakan Aplikasi tes MMPI Online memudahkan pengguna dalam mengakses tes MMPI.

Tes MMPI Online NS Development dapat diakses dimana saja dengan menggunakan perangkat yang tersedia seperti laptop, komputer, tablet dan mobile phone. Aplikasi psikotes online ini dapat digunakan dengan menggunakan browser maupun aplikasi android.

Ingin mengikuti tes MMPI Online? Anda dapat mengikutinya dengan registrasi langsung di link tautan Tes MMPI Online.