Inilah Dampak Negatif Pada Anak Penderita Gangguan Pica
Gangguan Pica dapat memberikan dampak negatif yang serius pada anak-anak, yang memengaruhi kesehatan fisik, nutrisi, kesejahteraan psikologis, keselamatan, dan kinerja akademik mereka.
Apakah Anda tahu bahwa mengonsumsi benda-benda yang tidak biasa atau berbahaya dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan anak-anak? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima efek negatif yang terkait dengan gangguan pica pada anak-anak.
Dampak Negatif Gangguan Pica
Gangguan Pica merupakan gangguan makan yang perlu dihindari. Gangguan ini akan berdampak negatif pada fisik dan psikologis. Gangguan-gangguuan itu seperti:
1. Komplikasi kesehatan fisik
Salah satu efek negatif yang paling signifikan dari pica pada anak-anak adalah risiko komplikasi kesehatan fisik. Studi penelitian telah menunjukkan bahwa menelan benda-benda yang bukan makanan dapat menyebabkan masalah medis yang serius seperti penyumbatan saluran cerna, kerusakan organ dalam, keracunan, dan infeksi. Dr Rebecca Turner, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak, menekankan bahwa komplikasi kesehatan fisik yang terkait dengan tindakan pica dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan anak. Sangatlah penting bahwa gangguan ini harus segera ditangani untuk mencegah masalah kesehatan yang serius dan memastikan keselamatan anak.
2. Kekurangan nutrisi
Gangguan pica dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap status gizi anak. Karena asupan non-makanan menggantikan asupan makanan bergizi, anak-anak dengan pica berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi: menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, anak-anak dengan gangguna ini memiliki asupan rendahnya kadar vitamin dan mineral esensial seperti zat besi dan seng, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Peneliti nutrisi Dr Sarah Mitchell menyatakan bahwa asupan non-makanan mencegah anak-anak memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, yang menyebabkan kekurangan yang mengganggu perkembangan fisik dan kognitif'. Intervensi gizi yang tepat sangat penting untuk mengatasi kekurangan ini dan mendukung kesehatan anak secara keseluruhan.
3. Tekanan psikologis
Anak-anak dengan pica sering mengalami tekanan psikologis karena perilaku makan mereka yang tidak normal. Mereka mungkin mengalami isolasi, rasa malu, stigmatisasi, harga diri yang rendah, dan kesulitan emosional. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Institute of Child Psychology menemukan bahwa anak-anak yang didiagnosis dengan picaia memiliki prevalensi kecemasan, depresi, dan penarikan diri secara sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya. Psikolog anak, Dr Emily Peterson, menjelaskan bahwa dampak psikologis dari gangguan pica pada anak tidak boleh diabaikan. Mengatasi masalah emosional yang mendasarinya dan memberikan konseling serta dukungan yang tepat sangat penting untuk kesehatan mereka secara keseluruhan.
4. Risiko cedera
Dengan memakan benda-benda yang bukan makanan, anak-anak dengan gangguan pica memiliki risiko cedera yang lebih tinggi. Benda tajam, beracun, atau tidak dapat dicerna dapat menyebabkan luka, robek, keracunan, dan tersedak. sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Child and Adolescent Psychiatric Nursing menemukan bahwa anak-anak dengan cedera yang berhubungan dengan pica memiliki tingkat kunjungan ke unit gawat darurat yang lebih tinggi. melaporkan tingkat kunjungan yang lebih tinggi ke unit gawat darurat. Dr Jessica Anderson, seorang dokter pengobatan darurat pediatrik, memperingatkan bahwa menelan benda-benda yang bukan makanan merupakan risiko besar bagi keselamatan anak. Untuk mencegah kecelakaan dan cedera, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mengawasi anak-anak dengan gangguan picayune secara ketat.
5. Pada kemampuan otak
Gangguan pica dapat berdampak negatif pada prestasi akademik anak Anda. Karena komplikasi kesehatan fisik yang terkait, kekurangan nutrisi dan tekanan psikologis, anak-anak dengan Gangguan pica dapat mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat, dan fungsi kognitif. Sebuah studi longitudinal yang dilakukan oleh para peneliti di sebuah institusi pendidikan ternama menemukan bahwa anak-anak dengan penyakit pica memiliki prestasi akademik yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya yang tidak terpengaruh. Psikolog pendidikan Dr Lisa Thompson menekankan bahwa pendekatan multidisiplin diperlukan untuk mengatasi tantangan akademis yang dihadapi oleh anak-anak dengan Penyakit Pica. Sangatlah penting bagi para profesional kesehatan, pendidik, dan orang tua untuk bekerja sama dalam memberikan dukungan dan perhatian yang mereka butuhkan untuk memaksimalkan potensi belajar mereka.
Gangguan Pica dapat memberikan dampak negatif yang serius pada anak-anak, yang memengaruhi kesehatan fisik, nutrisi, kesejahteraan psikologis, keselamatan, dan kinerja akademik mereka. Studi penelitian secara konsisten menekankan pentingnya intervensi dini, perawatan komprehensif, dan pendekatan holistik yang melibatkan tenaga kesehatan, ahli gizi, psikolog, pendidik, dan orang tua. Memahami dan mengatasi efek negatif yang terkait dengan Gangguan pica dapat meningkatkan kehidupan anak-anak yang menderita kondisi ini dan mendukung kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Ikuti Tes Psikologi Online untuk memberikan informasi tentang kondisi psikologis mu, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.