logo PT Nirmala Satya Development
Body Dysmorphic Disorder

Ada beberapa perawatan untuk body dysmorphic disorder yang dapat digunakan orang untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Ini termasuk terapi perilaku kognitif, penghambat reuptake serotonin selektif, intervensi berbasis kesadaran, terapi penerimaan dan komitmen, dan terapi kelompok.

Body dysmorphic disorder (BDD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan obsesi terhadap kekurangan yang dirasakan pada penampilan; orang dengan BDD sering terlibat dalam perilaku berulang dan tindakan mental untuk memperbaiki atau menyembunyikan kekurangan yang dirasakan, yang menyebabkan tekanan yang signifikan dan gangguan fungsi sehari-hari. Untungnya, ada beberapa perawatan berbasis bukti yang tersedia untuk membantu orang dengan BDD mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam pembahasan artikel kali ini, kita akan bersama-sama membahas metode penyembuhan untuk gangguan ini.

Metode Penyembuhan Body Dysmorphic Disorder
1. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Terapi perilaku kognitif adalah jenis psikoterapi yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang berkontribusi terhadap penyakit mental. Terapi perilaku kognitif banyak digunakan sebagai pengobatan untuk body dysmorphic disorder dan telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala MDD. Sebuah studi oleh Rosen et al (2015) menunjukkan bahwa CBT lebih efektif dalam mengurangi gejala body dysmorphic disorder dibandingkan dengan psikoterapi suportif, jenis terapi yang bertujuan untuk memberikan dukungan emosional tanpa secara langsung menangani pikiran dan perilaku negatif tertentu. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa efek CBT dipertahankan selama enam bulan masa tindak lanjut.

2. Penghambat reuptake serotonin selektif (SSRI)

Penghambat reuptake serotonin selektif (SSRI) adalah kelas obat yang biasa digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan kecemasan; SSRI juga terbukti efektif dalam mengobati body dysmorphic disorder. Sebuah studi oleh Phillips et al. (2005) menunjukkan bahwa fluoxetine, obat dari kelompok SSRI, efektif dalam mengurangi gejala body dysmorphic disorder dibandingkan dengan plasebo. Studi ini juga menunjukkan bahwa efek fluoxetine dipertahankan selama periode tindak lanjut 6 bulan.

3. Intervensi berbasis kesadaran

Intervensi berbasis kesadaran, seperti terapi kognitif berbasis kesadaran (MBCT) dan pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR), adalah jenis perawatan yang bertujuan untuk membantu orang menjadi sadar akan pikiran dan perasaan mereka dan mengembangkan keterampilan untuk mengelolanya secara lebih efektif. Intervensi berbasis kesadaran telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala-gejala gangguan ini. Sebuah studi oleh Shoval dkk (2016) menunjukkan bahwa MBCT efektif dalam mengurangi gejala body dysmorphic disorder dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menunggu. Studi ini juga menunjukkan bahwa efek MBCT dipertahankan selama 6 bulan masa tindak lanjut.

4. Terapi penerimaan dan kepatuhan (ACT)

Terapi penerimaan dan komitmen adalah jenis psikoterapi yang berfokus pada pengembangan keterampilan penerimaan dan perhatian untuk menghadapi pikiran dan perasaan yang sulit. ACT telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala-gejala BPD. Sebuah studi oleh Smits et al (2016) menunjukkan bahwa ACT efektif dalam mengurangi gejala body dysmorphic disorder dibandingkan dengan kelompok kontrol 'daftar tunggu'. Studi ini juga menunjukkan bahwa manfaat ACT dapat dipertahankan selama tiga bulan masa tindak lanjut.

5. Terapi kelompok

Terapi kelompok adalah jenis terapi di mana orang-orang dengan gangguan mental yang sama bertemu secara teratur dengan terapis yang berkualifikasi untuk mendiskusikan pengalaman mereka dan mengeksplorasi strategi mengatasi masalah. Terapi kelompok telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala-gejala gangguan ini. Sebuah studi oleh Wilhelm et al. (2014) menunjukkan bahwa terapi kelompok efektif dalam mengurangi gejala body dysmorphic disorder dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menunggu. Studi ini juga menunjukkan bahwa manfaat terapi kelompok dapat dipertahankan selama 6 bulan masa tindak lanjut.

Kesimpulannya, ada beberapa perawatan untuk body dysmorphic disorder yang dapat digunakan orang untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Ini termasuk terapi perilaku kognitif, penghambat reuptake serotonin selektif, intervensi berbasis kesadaran, terapi penerimaan dan komitmen, dan terapi kelompok. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala body dysmorphic disorder, penting untuk mencari bantuan profesional. Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, orang dengan gangguan ini dapat mengelola gejala-gejala mereka dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Namun, penting untuk diingat bahwa pemulihan dari gangguan ini sebuah proses yang membutuhkan waktu, dan berbeda untuk setiap orang.

Untuk memeriksa informasi terkini mengenai kesehatan mental, kamu dapat melakukan Tes MMPI Online yang tersedia di NS Development.