Mengenal Lebih Dalam Tentang Eating Disorder
Eating disorder (gangguan makan) adalah suatu sindrom yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, bentuk tubuh, dan berat badan.
Eating disorder adalah penyakit mental kompleks yang telah banyak dibahas dan diteliti selama bertahun-tahun. Eating disorder dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk membatasi asupan makanan, makan berlebihan, dan muntah, dan sering kali melibatkan interaksi yang kompleks antara faktor fisik, emosional, dan psikologis. Terlepas dari prevalensi di masyarakat modern, masih banyak kebingungan dan kesalahpahaman seputar gangguan ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih dalam apa itu eating disorder.
Pengertian Eating Disorder
Menurut American Psychiatric Association, eating disorder didefinisikan sebagai "serangkaian gangguan psikologis yang ditandai dengan kebiasaan atau pola makan yang tidak normal". Gangguan ini termasuk anoreksia nervosa, bulimia nervosa, eating disorder, dan eating disorder spesifik lainnya (OSFED).
Anoreksia nervosa mungkin merupakan eating disorder yang paling terkenal dan ditandai dengan pembatasan kalori yang parah, ketakutan yang kuat akan kenaikan berat badan, dan persepsi yang menyimpang tentang ukuran dan bentuk tubuh. Di sisi lain, gangguan pesta makan, ditandai dengan perilaku mengobati diri sendiri yang berulang-ulang seperti pesta makan yang diikuti dengan muntah dan olahraga yang berlebihan.
OSFED juga mengacu pada sekelompok gangguan yang tidak memenuhi kriteria diagnostik yang ketat seperti anoreksia nervosa atau bulimia, tetapi disertai dengan pola makan yang terganggu.
Sementara definisi American Psychiatric Association tentang eating disorder berfokus pada perilaku dan gejala spesifik yang terkait dengan eating disorder, para ahli lain di bidang ini mengambil pendekatan yang lebih komprehensif untuk memahami gangguan yang kompleks ini.
Pakar dan penulis eating disorder, Carolyn Costin, PhD, mendefinisikan eating disorder sebagai kombinasi abnormal dari pikiran, perasaan, dan perilaku tentang makanan, berat badan, dan citra tubuh, dan mengatakan bahwa eating disorder bukan hanya tentang makanan itu sendiri, tetapi tentang emosi yang mendasari dan masalah psikologis yang menyebabkan perilaku makan yang tidak normal.
Dr Jennifer Gaudiani, seorang spesialis eating disorder di Denver, menekankan pentingnya memperhatikan faktor emosional dan psikologis yang lebih dalam, bukan hanya gejala fisik dari eating disorder. Dia mendefinisikan eating disorder sebagai gangguan yang berkaitan dengan interaksi makanan, emosi, dan citra tubuh.
Definisi yang lebih inklusif dari eating disorder ini menekankan pentingnya mengatasi faktor psikologis dan emosional yang mendasari yang berkontribusi pada pola eating disorder. Banyak orang dengan eating disorder mungkin memiliki masalah seperti harga diri yang rendah, kecemasan, depresi, trauma, dan citra tubuh yang menyimpang.
Selain faktor psikologis dan emosional ini, faktor budaya dan sosial juga berperan dalam perkembangan eating disorder. Dr Dianne Neumark-Sztainer, seorang profesor kesehatan masyarakat dan pediatri di University of Minnesota, menunjukkan bahwa eating disorder terkait dengan cita-cita budaya tentang ketipisan dan kecantikan, serta tekanan dari media sosial dan iklan. Ketidakpuasan tubuh dan diet adalah faktor besar dalam eating disorder. Ketidakpuasan tubuh dan diet adalah faktor besar dalam eating disorder," kata Neumark-Sztainer. "Kita hidup dalam masyarakat yang menghargai penampilan dan ketipisan, dan banyak orang merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan ideal tersebut.
Memahami interaksi yang kompleks antara faktor psikologis, emosional, budaya, dan sosial yang menyebabkan eating disorder dapat mengarah pada pengembangan perawatan dan intervensi yang lebih efektif untuk kondisi ini. Masih banyak yang belum diketahui tentang penyebab eating disorder. Namun, wawasan dari berbagai ahli di bidang ini dapat membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang gangguan ini dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat.
Prevalensi Penderita Eating Disorder
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan makan menjadi masalah kesehatan mental utama di seluruh dunia: menurut WHO, sekitar 9% orang dewasa di dunia menderita gangguan makan, yang sebagian besar di antaranya adalah wanita. Sementara itu, National Eating Disorders Association (NEDA) di Amerika Serikat melaporkan bahwa sekitar 20 juta wanita dan 10 juta pria menderita gangguan makan di Amerika Serikat saja. Di Inggris, menurut National Health Service (NHS), diperkirakan 1,25 juta orang di Inggris menderita gangguan makan
Kesehatan mental merupakan salah satu indikator penting pada individu yang perlu dijaga dengna memiliki kesehatan mental yang baik seseorang dapat berkembang dan mengaktualisasikan dirinya, untuk mengetahui informasi kesehatan mental, kamu dapat melakukan Tes Psikologi Online yang tersedia pada platform NS Development.