logo PT Nirmala Satya Development
Gangguan Kepribadian Histrionic

Ada beberapa Penyebab Gangguan Kepribadian Histrionic berdasarkan beberapa teori psikologi yang menjelaskan hal ini.

Penyebab gangguan kepribadian seseorang tentunya bisa dilihat dari latar belakang yang pernah dialami seseorang tersebut. berikut beberapa penjelasan mengenai penyebab gangguan kepribadian histrionic.

Berikut Penyebab Gangguan Kepribadian Histrionic
1. Berdasarakan Humanistic Perspective

Penderita gangguan kepribadian Histrionic memiliki self-esteem yang rendah dan sedang berjuang untuk memberi kesan pada orang lain dengan tujuan meningkatkan self-worth mereka. Adapun secara Interpersonal Perpective penderita gangguan kepribadian histrionik dapat berbuat apa saja agar mendapat perhatian sekelilingnya. Walaupun begitu, ia tidak dapat menjalin relasi mendalam dengan lingkungannya. enderita gangguan kepribadian histrionik mungkin mengalami konflik antara keinginan mereka untuk dicintai, diakui, dan dihargai oleh orang lain dengan kebutuhan untuk mengekspresikan diri secara autentik dan memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Dalam hal ini, penderita histrionik mungkin merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri dan kehidupan mereka.

2. Berdasarkan Psikodinamik

Para ahli psikodinamika melihat gangguan ini sebagai hasil dari kebutuhan-kebutuhan akan ketergantungan sangat mendalam dan merupakan represi dari emosi, hambatan dari resolusi setiap tahapan oral atau oedipal. Pencarian atensi berasal dari kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan orang lain. Kadangkala berpikir dan kadangkala keterlibatan emosi dengan orang lain menggambarkan orang histrionik yang merepresi kebutuhan dan perasaannya sendiri.

Penderita gangguan kepribadian histrionik mungkin mengalami konflik internal antara keinginan untuk menjadi pusat perhatian dan kebutuhan untuk merasa aman dan stabil dalam hubungan. Konflik ini dapat berkaitan dengan pengalaman masa lalu dan hubungan dengan orang tua atau figur otoritas lainnya. Dalam hal ini, penderita histrionik mungkin memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi selama masa kanak-kanak, seperti kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, atau pengakuan. Hal ini dapat menyebabkan penderita histrionik mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain dengan cara yang tidak sehat atau tidak pantas, seperti perilaku yang berlebihan atau dramatis, atau perilaku seksual yang tidak pada tempatnya

3. Berdasarkan Teori Behavioral

Berdasarkan Behavioral, orang dengan gangguaan kepribadian histrionic biasanya berasal dari keluarga yang memanjakan dan membiarkan sifat manjanya hingga dewasa. Hal ini menjadi suatu pembiasaan sehingga terbentuk karakter yang menetap mengenai sifat manja dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Selain itu, biasanya, dalam keluarga tabu untuk mendidik atau mengenalkan masalah sex. Selain itu, ada pndapat lain yaitu ketika masa kanak mengalami hubungan dengan orang tua yang tidak harmonis sehingga kehilangan rasa cinta. Lalu untuk mempertahankan ketakutan akan kehilangan yang sangat, dia bereaksi secara dramatis. Penyebab lainnya gangguan kepribadian histrionik mungkin terkait dengan pengalaman hidup dan lingkungan di sekitar individu. Kurangnya perhatian dan kasih sayang, Trauma atau kejadian yang merusak, Pemodelan perilaku, Kurangnya keterampilan sosial.

4. Berdasarkan Teori Cognitive

Berdasarkan Cognitive, para ahli kognitif berpendapat bahwa asumsi dasar yang mengarahkan orang-orang bertingkah laku histrionik adalah “aku tidak cukup dan tidak mampu menangani hidup dengan caraku sendiri”. Meskipun asumsi ini dipakai untuk orang-orang dengan gangguan lain, secara khusus yang mengalami depresi dan orang-orang histrionik merespon asumsi ini secara lebih berbeda dibandingkan dengan gangguan yang lain. Secara khusus, orang histrionik bekerja untuk mendapat kepedulian dari orang lain atas dirinya dengan mencari perhatian dan dukungan dari mereka.

Penyebab gangguan kepribadian histrionik mungkin terkait dengan pola pikir dan keyakinan yang tidak sehat atau tidak adaptif. Beberapa faktor yang dapat berperan dalam terjadinya gangguan kepribadian histrionik dari perspektif cognitive antara lain: Pemikiran yang berlebihan Keyakinan yang tidak sehat Kurangnya keterampilan mengatasi emosi, Penderita histrionik mungkin memiliki kesulitan dalam mengatasi emosi mereka, sehingga mereka menggunakan perilaku yang berlebihan dan dramatis sebagai cara untuk mengekspresikan emosi mereka. Pengalaman hidup yang traumatis Penderita histrionik mungkin mengalami pengalaman hidup yang traumatis, seperti pelecehan atau kekerasan, yang dapat mempengaruhi pola pikir mereka dan membuat mereka mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain.

Demikianlah penjelasan mengenai penyebab gangguan kepribadian histrionic dari berbagai sudut pandang teori. Beberapa asesmen tentunya dibutuhkan untuk menngukur gangguan yang diderita seseorang sehingga ketika memberikan diagnosa tepat. Tes MMPI Online merupakan tes yang digunakan psikiter atau psikolog untuk mengukur gangguan psikologis seseorang.