logo PT Nirmala Satya Development
Tes Intelegensi Online

Tes Intelegensi dapat memprediksi keberhasilan seseorang secara akademik, serta keberhasilan terhadap tugas dan prestasi.

Intelegensi kerap kali dihubungkan dengan prestasi. Hal ini disebabkan bahwa intelegensi memegang peranan penting terhadap kognitif seseorang. Banyak orang menganggap bahwa apabila seseorang mempunya intelegensi yang tinggi tentunya mereka juga memiliki prestasi. Namun, apakah benar Intelegensi yang dimiliki seseorang bisa berpengaruh terhadap prestasi?

Tes intelegensi modern yang telah dirancang oleh Binet awalnya bertujuan: memprediksikan seberapa baik performa setiap siswa di kelas dan dalam situasi-situasi serupa. Berdasarkan studi yang dilakukan berulang-ulang ditemukan bahwa performa dalam tes intelegensi berkorelasi dengan prestasi sekolah. Pada umumnya, anak-anak yang memiliki skor IQ lebih tinggi mampu mengerjakan secara lebih baik tes terstandarisasi, memiliki nilai sekolah yang lebih tinggi, dan mengikuti pendidikan lebih lama. Dengan perkataan lain, skor IQ sering kali memang memprediksikan prestasi sekolah, meskipun tidak sepenuhnya tepat. Sebagai konsekuensinya, tes intelegensi sering digunakan oleh psikolog sekolah dan para spesialis lainnya untuk mengidentifikasi siswa yang memiliki kebutuhan khusus.

Menurut Bayley ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan intelektual individu, yaitu:
  1. Keturunan. Studi korelasi nilai-nilai tes intelegensi diantara anak dan orang tua, atau dengan kakek-neneknya, menunjukkan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai pada tingkat tertentu.
  2. Latar belakang sosial ekonomi Pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3 tahun sampai dengan remaja.
  3. Lingkungan hidup Lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang kurang baik pula. Lingkungan yang di nilai paling buruk bagi perkembangan intelegensi adalah panti-panti asuhan serta institusi lainnya, terutama bila anak ditempatkan disana sejak awal kehidupannya.
  4. Kondisi fisik Keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang lambat, menyebabkan tingkat kemampuan mental yang rendah.
  5. Iklim emosi dimana individu dibesarkan mempengaruhi perkembangan mental individu yang bersangkutan.

Azwar secara umum menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang adalah tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ). Menurut Syah tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, dan sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.

Namun, bukan berarti seseorang yang memiliki intelegensi kurang baik tidak akan pernah sukses. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya sudah ada beberapa tips mengenai bagaimana cara meningkatkan intelegensi.

Tiga hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan hubungan antara skor tes inteligensi dan prestasi sekolah:

  1. Intelegensi tidak niscaya mempengaruhi prestasi; melainkan hanya berkorelasi. Meskipun siswa yang memiliki skor IQ tinggi biasanya memperlihatkan performa yang baik di sekolah, tidak dapat dibuat kesimpuan secara meyakinkan bahwa prestasi mereka yang tinggi disebabkan oleh inteligensinya saja. Intelegensi mungkin memainkan peranan penting terhadap prestasi sekolah, namun banyak faktor lain juga yang turut terlibat (motivasi, mutu pengajaran, fasilitas dalam keluarga, dukungan orangtua, harapan teman-teman sebaya, dan sebagainya).
  2. Hubungan antara skor-skor IQ dan prestasi tidaklah sempurna, terdapat banyak perkecualian. Karena berbagai alasan, beberapa siswa yang memiliki skor IQ tinggi tidak memperlihatkan prestasi sekolah yang baik. Sementara siswa lain memperlihatkan prestasi sekolah yang jauh lebih tinggi dari yang diprediksikan berdasarkan skor IQ-nya saja. Selain itu, tes-tes intelegensi agaknya lebih dapat memprediksikan performa dalam tugas-tugas akademik tradisional dibandingkan memprediksikan performa dalam kehidupan sehari-hari, tugas di dunia nyata, atau persoalan-persoalan yang multi-aspek dan tidak biasa.
  3. Skor IQ bisa berubah. Skor IQ memang dapat memprediksikan prestasi sekolah dalam periode singkat, kira-kira dalam satu atau dua tahun mendatang. Namun, skor IQ kurang berguna untuk mmeprediksikan prestasi dalam jangka panjang, khususnya apabila skor tersebut diperoleh di mana prasekolah atau sekolah dasar. Dalam kenyataannya intelegensi pada dasarnya berubah seiring bertambahnya usia (dengan demikian, cara pengukurannya juga mengalami perubahan). Semakin panjang interval waktu antara dua pengukuran intelegensi, semakin besar fluktuasi skor IQ yang dihasilkan, khususnya apabila pengukuran awal dilakukan di masa dini. Skor IQ dan pengukuran-pengukuran kemampuan kognitif lainnya seringkali meningkat seiring waktu ketika anak-anak sangat termotivasi, menjadi pelajar yang mandiri, dan ketika orang dewasa memberikan aktivitas-aktivitas dan berbagai bahan bacaan yang merangsang perkembangan kognitif mereka.

Dapat disimpulkan bahwa studi mengenai intelegensi dengan prestasi tentunya memiliki hubungan, namun bukan berarti seseorang yang memiliki intelegensi yang kurang baik bukan berarti tidak memiliki prestasi, seperti yang sudah dijelaskan Intelegensi tentunya dapat berubah seiring perkembangan manusia. Anda dapat mengukur intelegensi anda menggunakan tes intelegensi yang sudah tersedia. Anda dapat mengakses Tes Intelegensi Online menggunakan desktop maupun mobile yang di sedikan oleh NS Development, berbagai alat Tes Intelegensi Online disediakan yang pastinya sudah teruji.

Artikel berhubungan: