logo PT Nirmala Satya Development
Gangguan Kepribadian Ambang

Ada beberapa gejala gangguan kepribadian ambang yang dapat dikenali dengan baik. Gejala ini bisa nampak dalam perilaku ataupun melalui asesmen/pengukuran/tes psikologi

Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Definisi Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder)) bahwa Gangguan kepribadian ambang (Borderline Personality Disorder) merupakan gangguan yang terjadi pada seseorang individu yang memiliki emosi yang tidak stabil dan cepat sekali berubah serhingga mempengaruhi mereka dalam berhubungan dengan orang lain. Ada beberapa gejala yang di jelaskan oleh Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder IV-Text Revised (DSM –IV TR) dan International Classification of Diesease (ICD) 10 dan ICD 11.

Gejala-Gejala Gangguan Kepribadian Ambang

Berikut adalah gejala-gejala yang dialami oleh orang yang memiliki Gangguan kepribadian ambang memenuhi lima atau lebih ciri berikut ini:

  1. Usaha yang tidak beraturan untuk menghindari penolakan yang nyata atau imajiner. Penderita Gangguan kepribadian ambang mungkin melakukan usaha yang tidak beraturan untuk menghindari penolakan, seperti menghindari situasi atau orang yang membuat mereka merasa tidak aman atau tidak nyaman, berusaha untuk menjadi sempurna agar tidak mengecewakan orang lain, atau mengandalkan kecerdasan, kecantikan, atau hal-hal lain yang dapat membuat mereka merasa disukai oleh orang lain. Namun, strategi menghindari penolakan yang tidak sehat ini dapat memperburuk gejala Gangguan kepribadian ambang, karena dapat memperkuat kecenderungan untuk menghindari perasaan dan situasi yang tidak nyaman, dan menghambat kemampuan individu untuk belajar mengatasi perasaan dan situasi tersebut dengan cara yang sehat dan efektif.
  2. Memiliki pola hubungan interpersonal yang tidak stabil berlangsung terus menerus dan ditandai pertukaran antara idealisasi dan devaluasi yang ekstrim. Orang dengan Gangguan kepribadian ambang cenderung mengalami perubahan suasana hati yang drastis dan cepat, dan seringkali mengalami perubahan pandangan yang ekstrim tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar mereka. Pada pola hubungan interpersonal, orang dengan Gangguan kepribadian ambang seringkali memiliki pola idealisasi dan devaluasi yang ekstrim terhadap orang lain. Pada awalnya, mereka mungkin sangat terkesan dengan orang lain dan menganggap mereka sebagai "orang yang sempurna" atau "orang yang ideal". Namun, ketika hal-hal tidak berjalan seperti yang diharapkan atau ketika ada konflik dalam hubungan, orang dengan Gangguan kepribadian ambang seringkali berbalik 180 derajat dan mulai devaluasi orang tersebut, memandang mereka sebagai "orang yang buruk" atau "orang yang tidak berguna".
  3. Gangguan identitas, ketidakstabilan gambaran diri atau perasaan diri yang nyata dan terus menerus. Orang dengan Gangguan kepribadian ambang seringkali mengalami ketidakstabilan dalam gambaran diri atau perasaan diri yang nyata dan terus-menerus. Mereka mungkin merasa tidak pasti tentang siapa mereka sebenarnya, apa yang mereka inginkan dalam hidup, atau bagaimana mereka seharusnya bertindak dalam situasi tertentu.
  4. Impulsivitas atau perubahan perilaku dan atau suasana perasaan yang ekstrim yang tidak dapat diduga. Setidak-tidaknya dalam dua aspek yang mempunyai efek potensial dalam perusakan diri (contoh: boros, belanja berlebihan, hubungan seks bebas, berjudi, penyalahgunaan zat, berkendara secara ceroboh, mengutil, makan dan minum berlebihan);
  5. Tingkah laku, isyarat atau ancaman bunuh diri yang sering atau tingkah laku melukai diri. Tingkah laku ini seringkali merupakan upaya untuk meredakan rasa sakit emosional yang intens dan kekosongan yang dirasakan oleh orang dengan Gangguan kepribadian ambang. Namun, tindakan tersebut dapat meningkatkan risiko cedera fisik atau bahkan kematian, sehingga sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan mengobati kondisi BPD secara tepat. Orang dengan gangguan kepribadian ambang juga dapat mengancam untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri sebagai cara untuk menarik perhatian atau mendapatkan perhatian dan dukungan dari orang lain. Namun, ancaman tersebut tidak boleh diabaikan atau dianggap sebagai permainan, karena orang dengan gangguan kepribadian ambang seringkali dapat melakukan tindakan yang serius dan merugikan pada diri mereka sendiri.
  6. Afek yang tidak stabil yang ditandai mood yang reaktif (contoh episode disforik yang sering, iritabel atau kecemasan yang berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari 2 hari).
  7. Perasaan kosong / hampa yang kronis.
  8. Marah yang tidak sesuai, sering atau kesulitan dalam mengendalikan amarah (contoh sering menunjukkan perangai, marah yang tak terduga dan tanpa sebab bermakna, sering berkelahi).
  9. Ide paranoid yang berhubungan dengan stres yang berlangsung sementara atau gejala disosiatif yang parah.

Demikianlah penjelasan mengenai Gejala-gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami Borderline Personality Disorder. Jika orang-orang terdekat mengalami gangguan piskologis seperti ini kita sebagai orang terdekat membantu mereka untuk keluar dari penyakitnya. Salah satu tes MMPI Online merupakan tes yang diberikan untuk mengukur seseroang memiliki gangguan psikologis atau tidak, tes ini sudah tersedia melalui Platform NS Development.