Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap sesuatu situasi atau masalah, yang meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa, dan sebagainya.
Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap sesuatu situasi atau masalah, yang meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa, dan sebagainya. Intelegensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Menurut Thorndike, intelegensi adalah kemampuan individu untuk memberikan respon yang tepat (baik) terhadap stimulasi yang diterimanya, misalnya orang mengatakan “meja”, bila melihat sebuah benda berkaki empat dan mempunyai permukaan datar. Maka makin banyak hubungan (koneksi) semacam itu yang dimiliki seseorang, makin intelegenlah orang itu
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Intelegensi. Menurut Bayley faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan intelektual individu, yaitu sebagai berikut:
a. Keturunan
Studi korelasi nilai-nilai tes intelegensi diantara anak dan orang tua, atau dengan kakek-neneknya menunjukkan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai pada tingkat tertentu.
b. Latar belakang sosial ekonomi
Pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan faktor-faktor social ekonomi lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai 3 tahun sampai dengan remaja.
c. Lingkungan hidup
Lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang kurang baik pula. Lingkungan yang dinilai paling buruk bagi perkembangan intelegensi adalah panti-panti asuhan serta institusi lainnya, terutama bila anak ditempatkan disana sejak awal kehidupannya.
d. Kondisi fisik
Keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang lambat, menyebabkan tingkat kemampuan mental yang rendah.
e. Iklim emosi
Iklim emosi dimana individu dibesarkan mempengaruhi perkembangan mental individu yang bersangkutan.
Menurut M. Ngalim Purwanto (2004) menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi yang mengakibatkan terjadinya perbedaan antara intelegensi seseorang dengan yang lain. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi tingkat intelegensi seseorang, di antaranya:
- Pembawaan: pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir batas kesanggupan kita, yakni dapat tindaknya seseorang memecahkan suatu soal, pertama-tama ditentukan oleh pembawaan kita.
- Kematangan: Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan, Tiap organ (fisik dan psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
- Pembentukan: pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
- Minat dan pembawaan yang khas: minat mengarahkan pembuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dan dorongan bagi pembawaan itu. Dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
- Kebebasan: kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalahmasalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Referensi
Wade, N.G., Bayley, D.C., and Shaffer, P., (2005). Helping Clients Heal: Does Forgiveness Make a Difference?. Professional Psychology: Research and Practice. Vol. 36, No. 6, 634-641. Washington DC: American Psychological Association
Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Rosdakarya
Thorndike, E.L., & H.P. Hagen, Measurement and Evaluation in Psychology and Education, New York: John Wiley, 1977