Ketahui Inilah Faktor Penyebab Eating Disorder
Eating disorder adalah kondisi kompleks yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, psikologis, sosial dan budaya, pola makan dan penurunan berat badan, serta trauma dan pelecehan
Eating disorder adalah penyakit mental serius yang dapat memengaruhi orang dari segala usia, jenis kelamin, dan latar belakang. Ini adalah kondisi kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengaruh genetik, biologis, psikologis, dan sosial. pada artikel ini, kita akan melihat menjelaskan faktor apa saja yang berkontribusi pada eating disorder.
Faktor penyebab Eating Disorder
Berikut ini terdapat beberapa faktor yang dibahas mengenai penyebab seseorang bisa mengalami eating disorder.
1. Faktor genetik
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan eating disorder lebih mungkin untuk mengalaminya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada komponen genetik dalam perkembangan eating disorder. Dr Laura Hill, spesialis eating disorder dan psikolog klinis menjelaskanTidak diragukan lagi bahwa genetika berperan dalam perkembangan eating disorder. Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor genetik tertentu dapat menghasilkan kecenderungan terhadap kondisi ini. Namun, genetika saja tidak dapat menjelaskan kompleksitas eating disorder; faktor lingkungan juga ikut berperan.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis, seperti harga diri yang rendah, kecemasan, depresi, dan perfeksionisme, sering dikaitkan dengan eating disorder. Menurut National Eating Disorders Association, penderita eating disorder sering menggunakan makanan dan berat badan sebagai cara untuk mengatasi stres emosional. Cynthia Bulik, Direktur, Pusat Keunggulan UNC untuk Eating disorder Menjelaskan Faktor psikologis seperti harga diri yang rendah, kecemasan dan depresi sering terjadi pada orang dengan eating disorder. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan keasyikan dengan makanan dan berat badan sebagai cara untuk mengatasi stres emosional. Untuk mengobati eating disorder secara efektif, penting untuk mengatasi masalah psikologis yang mendasarinya.
3. Faktor sosial dan budaya
Faktor sosial dan budaya seperti penggambaran media tentang kurus, tekanan teman sebaya, dan norma-norma budaya tentang ukuran tubuh dapat berperan dalam perkembangan eating disorder. Sebuah studi dalam International Journal of Eating Disorders menemukan bahwa paparan media yang menekankan ketipisan sebagai ukuran tubuh yang ideal dapat menyebabkan ketidakpuasan tubuh dan perilaku makan yang tidak teratur.
Menurut Dr Dianne Neumark-Sztainer, Profesor Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, Universitas Minnesot faktor sosial dan budaya memainkan peran penting dalam perkembangan eating disorder. Penggambaran media tentang kurus, tekanan teman sebaya, dan norma-norma budaya tentang citra tubuh dapat menyebabkan ketidakpuasan tubuh dan perilaku makan yang tidak teratur. Mengatasi faktor-faktor lingkungan ini penting untuk mempromosikan citra tubuh yang positif dan mencegah perkembangan eating disorder.
4. Diet dan penurunan berat badan
Orang yang melakukan kebiasaan makan yang ketat atau diet ekstrem berisiko lebih tinggi mengalami eating disorder, menurut National Eating Disorders Association. Dr Jennifer Gaudiani, pendiri dan direktur medis Jennifer Gaudiani Clinic mengatakan diet dan penurunan berat badan dapat menjadi lereng yang licin bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang secara genetik cenderung mengalami eating disorder. Diet yang ekstrem dapat menyebabkan obsesi terhadap makanan dan berat badan, yang dapat berkembang menjadi eating disorder. Penting untuk mempromosikan hubungan yang sehat dengan makanan dan berat badan daripada berfokus pada perilaku makan yang membatasi.
5. Trauma dan pelecehan
Menurut sebuah studi dalam Journal of Traumatic Stress, trauma dan pelecehan di masa kecil dapat menyebabkan eating disorder, dan orang-orang yang pernah mengalami trauma dan pelecehan lebih mungkin mengalami eating disorder. Dr Carolyn Becker, Profesor Psikologi di Trinity University trauma dan pelecehan memiliki dampak yang besar pada hubungan individu dengan makanan dan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kebutuhan kompulsif untuk mengontrol dan keinginan untuk menghilangkan rasa sakit emosional melalui makan yang tidak sensitif. Untuk mengobati eating disorder secara efektif, penting untuk mengatasi trauma dan pelecehan yang mendasarinya.
Dapat disimpulkan eating disorder adalah kondisi kompleks yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, psikologis, sosial dan budaya, pola makan dan penurunan berat badan, serta trauma dan pelecehan. Untuk mengobati eating disorder secara efektif, penting untuk mengatasi masalah-masalah yang mendasarinya. Jika Anda merasa mengalami eating disorder, yang terbaik adalah mencari bantuan dari seorang profesional eating disorder yang berkualifikasi. Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, pemulihan dapat dilakukan.
Ketahui informasi terkini psikologis anda, dengan melakukan Tes Psikologi Online yang tersedia pada platform NS Development.