Sejarah Tes Kemampuan Diferensial (TKD)
Seluruh baterai Tes Kemampuan Diferesial terdiri dari 10 persoalan, dimana kunci jawaban (Q) dan daftar Writed Score (WS) atau Norma Standard (RS) yang diadaptasikan ke dalam kondisi di Indonesia.
Tes Kemampuan Diferensial (TKD) adalah rangkaian kemampuan diferensial yang praktis untuk seleksi calon mahasiswa (1976 ketika masih TINTUM’69), dan sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia, tes ini dapat juga digunakan untuk seleksi calon karyawan di dalam membantu perusahaan, merekrut dan mengevaluasi karyawan, promosi, mutasi jabatan karyawan yang dipimpin oleh seorang tenaga profesional (psikolog) di bidang rekrutmen atau manajer personalia di suatu perusahaan atau kepala bagian di instansi pemerintahan. Tes Kemampuan Diferensial sebenarnya telah ada sejak tahun 1966. Berikut sejarah Tes Kemampuan Diferensial (TKD).
Sejarah Tes Kemampuan Diferensial
Sebelum tahun 1981, Tes Kemampuan Diferensial populer dengan sebutan “Tes Inteligensi Umum Bentuk 69”, merupakan revisi dari “TINTUM’66”, yang dikembangkan oleh bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan (KP). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, sekarang jurusan Psikologi Industri & Organisasi (PIO) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dimana ketika dipublikasikan tahun 1969, untuk tes massal/klasikal TINTUM ”69” masih dianggap relevan dalam mengukur inteligensi umum (IQ). Seseorang yang diadaptasikan ke dalam kondisi alam Indonesia, dan validasi tes tersebut masih konsisten dan dapat dipertahankan keefesiensiannya.
Baru setelah (Wibowo S., 1976) menyusun sebuah thesis, dalam rangka mencapai gelar doktor di bidang Psikologi, dimana tes Inteligensi Umum atau “TINTUM” sebagai obyek penelitiannya untuk pengukuran kemampuan diferensial. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tes Inteligensi Umum Bentuk “69” (TINTUM “69”) adalah cocok untuk penyusunan “Tes Kemampuan Diferensial” dan TINTUM “69”, bukan lagi sebagai alat ukur kemampuan inteligensi umum (IQ) seseorang, akan tetapi sebagai alat ukur atau tes kemampuan diferensial saja, hal tersebut dapat dibuktikan setelah dilakukan penelitian dalam menyeleksi calon mahasiswa Universitas Indonesia, tahun 1976 di Jakarta. Setelah terbukti bahwa TINTUM “69” adalah sebagai alat ukur kemampuan diferensial saja, maka TINTUM “69” diubah Namanya menjadi “Tes Kemampuan Diferensial” (disingkat “TKD”). Hal ini, pada prinsipnya tidak mempengaruhi kegunaannya untuk tes massal/klasikal seperti yang telah disampaikan di atas, karena disamping bentuk tes tersebut sudah baku, juga isi persoalan tesnya sama dengan TINTUM “69” tanpa mengalami perubahan suatu apapun, bahkan bila perlu dianjurkan untuk lebih dikembangkan lagi yang disesuaikan atau diadaptasikan dengan perkembangan situasi/kondisi alam di Indonesia dan juga bagi kebutuhan pemakainya.
Tes ini disusun atas dasar teori “multiple-factor” yang dipelopori oleh THURSTONE, L.L., &THURSTONE, T.G. (1941). Thurstone mengemukakan selusin faktor yang dirancang sebagai 7 faktor Kemampuan Mental Primer, yaitu:
- V = Verbal Comprehension
- W = Word Funcy
- N = Number
- S = Space
- M = Associative Memory
- P = Perceptual Speed
- L (atau R) = Induction (atau General Reasoning)
Namun, didasari pertimbangan praktis, maka tes ini hanya mengukur 5 faktor saja, yaitu:
- V = Verbal
- N = Number
- S = Space
- P = Perceptual Speed
- I (atau R) = Induction (atau General Reasoning)
Kecuali alasan di atas tadi, maka tes ini dikatakan praktis, oleh karena administrasi tes dapat dilakukan secara klasikal dan waktu pelaksanaannya seluruh tes relatif singkat (66 menit).
Material Tes Kemampuan Diferensial yang ada saat ini dan dipakai luas untuk kalangan psikolog di Indonesia terdiri dari:
- Buku persoalan Tes Kemampuan Diferensial
- Lembar jawaban Tes Kemampuan Diferensial
- Petunjuk praktis (Manual) Tes Kemampuan Diferensial
- Kunci jawaban (Q) Tes Kemampuan Diferensial
Di dalam Buku Tes Kemampuan Diferensial akan dikemukakan juga secara singkat Nama setiap sub tes, Tujuannya, Tugasnya, Waktunya, dan Cara penilaiannya. Seluruh baterai Tes Kemampuan Diferesial terdiri dari 10 persoalan, dimana kunci jawaban (Q) dan daftar Writed Score (WS) atau Norma Standard (RS) yang diadaptasikan ke dalam kondisi di Indonesia.
Sesuai dengan Namanya, Tes Kemampuan Diferensial merupakan kelompok tes untuk mengukur intelegensi. Saat ini telah berkembang beberapa alat tes yang sama (mengukur intelegensi) yang telah dikembangkan dan telah dibuat secara online, sehingga memudahkan akses, operasional, pelaksanaan, hingga report hasil tes. Psikotes online tes intelegensi tersedia di portal NS Development.