Teori Tes Intelegensi Tes Binet serta Sejarah Perkembangannya
Tes Binet merupakan salah satu tes intelegensi yang sudah ada sejak awal perkembangan pengukuran intelegensi.
Tes intelegensi merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan numerik atau logika berhitung, figural atau penalaran, verbal, dan kemampuan berpikir secara logis serta analitis seseorang secara simultan.
Pada praktiknya, tes ini memiliki berbagai fungsi untuk memudahkan pengukuran kemampuan seseorang. Selain itu, jenis tes ini juga terbagi ke berbagai jenis, salah satunya adalah tes Binet.
Teori Tes Intelegensi Tes Binet serta Sejarah Perkembangannya
Umumnya, tes intelektual ini dibuat untuk tes khusus anak-anak seperti tes Binet. Kemudian untuk remaja hingga dewasa seperti TIKI Menengah, dan untuk tuna rungu seperti tes SON. Tes yang sering digunakan di Indonesia adalah tes Binet. Sesuai dengan namanya, tes ini dikembangkan oleh Alfred Binet yang merupakan seorang psikolog asal Prancis. Ia juga menciptakan tes IQ yang praktis untuk pertama kali.
Awalnya sekitar tahun 1905 Binet mendapatkan tugas dari pemerintah untuk mendeteksi anak-anak yang memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata atau terbelakang. Ia juga memiliki asumsi bahwa intelegensi bisa diukur dengan melalui tugas menggunakan penalaran intelektual. Pemecahan terhadap suatu permasalahan juga tidak tergantung dari keterampilan motorik atau keterampilan fisik seseorang.
Terdapat beberapa prinsip yang menjadi dasar dari penyusunan tes ini, diantaranya:
- Fungsi intelegensi umum terhadap seseorang.
- Tingkat intelektual bisa diukur dengan memanfaatkan beberapa macam tugas.
- Kecerdasan akan semakin meningkat dengan bertambahnya usia seseorang.
Ia menyelesaikan tugas bersama dengan Theodore Simon, seorang ahli psikologi di Prancis. Dari kerja sama ini, keduanya berhasil menerbitkan skala Binet-Simon yang pertama atau Skala 1905. Tes ini memiliki 30 tes dengan tingkat kesulitan semakin tinggi. Hal ini dirancang agar dapat mencangkup fungsi yang luas dan dianggap Alfred Binet sebagai komponen hakiki intelegensi.
Perkembangan Tes Binet
Tes intelegensi mengalami perkembangan dari masa ke masa dan juga beberapa revisi, diantaranya:
1. Revisi I Tahun 1908
Dalam revisi ini jumlah tes juga semakin ditingkatkan, tes yang kurang memberikan hasil maksimal juga dihilangkan. Selain itu juga dilakukan penggolongan berdasarkan kelompok umur subjek.
2. Revisi Tahun 1911
Tes ini sudah menggunakan MA dan sistem penilaiannya masih sama seperti sebelumnya, yakni memberikan nilai 0-2 untuk setiap soal.
3. Revisi Tahun 1916
Setelah Binet meninggal 18 Oktober 1911 dan digunakan selama 5 tahun. Dilakukan revisi Stanford Binet Test yang dilakukan di Universitas Stanford oleh Lewis Terman dan rekan. Terdapat perubahan item, perubahan bahasa, dan penilaian yang dilakukan secara objektif.
4. Skala Stanford Binet Revisi 1 1937
Pada tahun 1937, tes intelegensi mengalami perkembang dilakukan oleh Terman dan merril. Dengan menetapkan pada 1 item di kelompok tertentu berdasarkan tes yang belum dijawab, banyak mengukur kemampuan verbal.
5. Skala Stanford Binet Revisi II tahun 1960
Revisi yang terakhir ini dilakukan hingga sekarang. Terdapat perubahan materi yang digabung menjadi 1. Terdapat cukup banyak perubahan yang terjadi dari bentuk ini.
Tes Binet yang Digunakan di Indonesia
Indonesia menggunakan Stanford Binet Intelligence Scale Form L-M yang merupakan revisi terakhir. Tes ini juga bisa digunakan untuk melakukan penilaian klinis dan neuropsikologis, pemilihan dan penilaian karir, pilihan pendidikan sesuai dengan evaluasi kompensasi, forensik, dan juga penelitian tentang bakat.
Secara umum, tahapan tes administrasi dari tes Intelegensi tes Binet, diantaranya:
- Prolog untuk menjelaskan tujuan serta prosedur tes yang akan dilakukan.
- Pengecekan terhadap peralatan yang akan digunakan untuk tes.
- Pelaksanaan tes Binet.
- Proses penilaian atau scoring dalam tes binet.
- Terakhir pembuatan laporan.
Isi tes Binet
Pada tes Binet dengan Skala Stanford-Binet berisi beberapa materi, perlu diingat bahwa tes ini untuk anak-anak, diantaranya:
- Sebuah kotak dengan isi berbagai macam mainan yang akan diperlihatkan.
- 2 buah buku kecil berisi cetakan kartu-kartu.
- Sebuah catatan untuk mencatat jawaban sekaligus skor.
- Sebuah petunjuk pelaksanaan tes.
Demikianlah pembahasan tentang teori serta sejarah perkembangan tes intelegensi tes Binet. Tes ini merupakan salah satu tes yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan mental seseorang. Tes ini juga menjadi salah satu tes yang masih populer hingga sekarang. Untuk melakukan tes ini sekarang sudah bisa melalui platform online. Salah satu lembaga tes intelegensi online adalah NS Development.Â