logo PT Nirmala Satya Development
Jenis Jenis Phobia

Terdapat beberapa jenis phobia (fobia) yang sudah dikenal selama ini. Untuk klasifikasi jenis-jenis phobia, yang banyak digunakan saat ini adalah kalasifikai menurut DSM IV.

Ada beberapa jenis phobia yang perlu diketahui, karena hampir semua orang mengalami fobia pada hal-hal tertentu. Anda perlu mengetahui jenis phobia (fobia) apa yang sedang dialami. Sebelum memahami jenis fobia lebih dalam, ada baiknya memahami definisi phobia (fobia) terlehih dahulu.

Istilah fobia (phobos dalam Bahasa Yunani) sendiri berasal dari nama salah satu dewa Yunani yang menakutkan musuh-musuhnya. Konsep takut dan cemas bertautan erat. Takut adalah perasaan cemas dan agitasi sebagai respons terhadap suatu ancaman. Gangguan fobia adalah rasa takut yang persisten terhadap objek atau situasi dan rasa takut ini tidak sebanding dengan ancamannya. Untuk mengalami rasa takut yang mencekam karena kesulitan menjawab soal-soal ujian adalah sebuah situasi normal pada umumnya karena ada dasar objektif untuk perasaan takut tersebut. Pada gangguan fobia, ketakutan yang dialami jauh melebihi penilaian tentang bahaya yang ada. Orang yang mempunyai fobia menyetir, ada kemungkinan menjadi takut bahkan bila mereka menyetir dengan kecepatan di bawah batas rata-rata, ketika udara cerah dan di jalan yang sepi. Atau mereka mungkin begitu ketakutan sehingga tidak berani menyetir atau bahkan naik mobil pun tidak berani. Orang dengan gangguan fobia tidak kehilangan kontak dengan realitas; mereka biasanya tahu bahwa ketakutan mereka itu berlebihan dan tidak pada tempatnya.

Jenis-jenis Phobia (Fobia)

Terdapat beberapa jenis phobia (fobia) yang sudah dikenal selama ini. Untuk klasifikasi jenis-jenis phobia, yang banyak digunakan saat ini adalah kalasifikai menurut DSM IV. Jenis-jenis phobia menurut klasifikasi DSM-IV sebagai berikut:

1. Fobia Sosial

Fobia sosial merupakan ketakutan yang tidak rasional dan menetap, biasanya berhubungan dengan kehadiran orang lain. Individu menghindari situasi dimana ia mungkin dieavaluasi dan dikritik, yang membuatnya merasa terhina dan dipermalukan dan menunjukkan perilaku kecemasan atau menampilkan perilaku lain yang memalukan.

2. Agoraphobia

Agora berasal dari Bahasa latin yang berarti pasar di luar ruang. Agorafobiaditandai oleh ketakutan yang hebat yang membuat tidak berdaya akan tempat atau situasi yang sulit untuk meloloskan diri atau sulit untuk mendapatkan pertolongan apabila terjadi serangan cemas. Akibatnya, orang dengan agorafobia membatasi geraknya sebatas tempat yang dirasa aman, biasanya di dalam rumah. Individu yang menderita agoraphobia cemas tentang berbagai tempat atau situasi di luar kenyamanan dan keamanan rumah mereka, meskipun hal ini dapat diperluas ke tempat-tempat lain di dekat atau sekitar daerah setempat. Tempat-tempat ini dikenal sebagai “zona nyaman” (Kraft, 2010).

3. Fobia Spesifik

Dahulu dikenal sebagai fobia sederhana. Fobia spesifik ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan medik yang paling sering didapati, namun demikian sebagaian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan (Willy & Albert, 2009). Fobia yang paling sering menurut Neveed et al (2015) adalah takut terhadap binatang tertentu atau fobia serangga yang paling umum adalah Arachnofobia (takut laba-laba), cynophobia (takut anjing), dan Ophidiophobia (takut ular) dan Nyctophobia (takut akan malam atau kegelapan), Acrophobia (Takut ketinggian), Glossophobia (rasa takut berbicara di depan penonton), Claustrophobia (takut ruang tertutup atau ketat), Aviatophobia (takut terbang), Dentophobia (takut dokter gigi atau prosedur gigi), Hemophobia (takut darah atau cedera).

Dari jenis phobia (fobia) sepesifik ini muncul beberapa jenis phobia spesifik seperti jenis phobia berikut ini:

  • Aerophobia: Takut terbang.
  • Ailurophobia/Gatophobia: Ketakutan berlebihan terhadap kucing.
  • Agliophobia: Ketakutan berlebihan akan rasa sakit.
  • Agoraphobia: Takut dengan tempat umum / keramaian.
  • Aichmophobia: Takut benda tajam.
  • Alektorophobia: Takut dengan ayam.
  • Arachnophobia: Ketakutan berlebihan terhadap laba-laba.
  • Arachibutyrophobia: Arachibutyrophobia adalah ketakutan yang aneh terhadap selai kacang.
  • Astraphobia: Ketakutan dengan Guntur.
  • Animalphobia: Takut pada binatang atau serangga tertentu
  • Anthrophobia: Takut dengan manusia.
  • Barophobia: Takut akan gravitasi / gaya berat.
  • Batrachophobia: Takut dengan amfibi (misalnya katak, salamander, dan sebagainya).
  • Bibliophobia: Takut dengan buku.
  • Cathisophobia: Cathisophobia adalah ketakutan yang muncul saat harus duduk.
  • Catoptrophobia: Takut melihat cermin.
  • Chromatophobia: Takut akan warna.
  • Chronophobia: Takut dengan berjalannya waktu.
  • Coulrophobia: Takut dengan badut.
  • Deipnophobia: Deipnophobia adalah ketakutan pada pembicaraan saat makan malam.
  • Dendrophobia: Takut pohon.
  • Ecclesiophobia: Takut Gereja.
  • Eisoptrophobia: Eisoptrophobia adalah ketakutan oleh cermin.
  • Equinophobia: Takut kuda.
  • Genophobia: Takut dengan seks.
  • Glossophobia: Takut berbicara/berpidato di depan orang banyak.
  • Haemophobia: Ketakutan berlebihan dengan darah.
  • Hylophobia Hylophobia merupakan ketakutan terhadap pohon.
  • Hypnophobia: Takut untuk tidur.
  • Ichthyophobia: Takut dengan ikan.
  • Mageirocophobia: Mageirocophobia adalah ketakutan akan memasak
  • Melissophobia: Ketakutan berlebihan terhadap lebah.
  • Melophobia: Ketakutan mendengarkan musik.
  • Necrophobia: Ketakutan berlebihan tentang mayat dan kematian.
  • Nomophobia: Nomophobia adalah ketakutan hidup tanpa ponsel.
  • Nosophobia: Takut sakit.
  • Numerophobia/Arithmophobia: Takut dengan angka.
  • Nyctophobia: Takut gelap.
  • Odontophobia/Dentophobia: Ketakutan berlebihan terhadap gigi dan operasi gigi.
  • Ommatophobia: Takut dengan mata
  • Oneirophobia: Takut bermimpi.
  • Ophidiophobia: Takut dengan ular.
  • Pediophobia: Ketakutan terhadap boneka.
  • Pedophobia: Takut dengan anak-anak.
  • Photophobia: Takut dengan cahaya.
  • Pogonophobia: Pogonophobia adalah ketakutan terhadap berbagai jenis janggut.
  • Pteromerhanophobia: Takut terbang.
  • Pyrophobia: Ketakutan berlebihan terhadap api.
  • Traumatophobia: Takut terluka atau cedera.
  • Triskaidekaphobia: Ketakutan berlebihan terhadap angka “13”.
  • Trichophobia: Takut dengan rambut.
  • Tryphanophobia: Takut akan injeksi/suntik.
  • Xanthophobia: Xanthophobia adalah ketakutan terhadap warna kuning.

Itulah jenis-jenis phobia yang cukup banyak. Apakah anda mengalami salah satu jenis phobia di atas? Mohon identifikasi diri anda sendiri.

Cara Mengukur Gangguan Fobia

Untuk mengatasi fobia sosial, hal yang paling utama perlu dilakukan adalah mengetahui dan mengukur tingkat gangguan fobia tersebut. Ada beberapa tes psikologi yang bisa digunakan untuk mengukur gangguan fobia. Salah satu tes psikologi yang paling banyak digunakan dengan tingkat validitas yang tinggi adalah tes MMPI.

NS Development menyediakan tes psikologi MMPI dalam bentuk aplikasi psikotes online, yang telah di validasi oleh psikolog-psikolog berpengalaman, sehingga memberikan kepercayaan terhadap hasil tes. Menggunakan Aplikasi tes MMPI Online memudahkan pengguna dalam mengakses tes MMPI.

Tes MMPI Online NS Development dapat diakses dimana saja dengan menggunakan perangkat yang tersedia seperti laptop, komputer, tablet dan mobile phone. Aplikasi psikotes online ini dapat digunakan dengan menggunakan browser maupun aplikasi android.

Ingin mengikuti tes MMPI Online? Anda dapat mengikutinya dengan registrasi langsung di link tautan Tes MMPI Online.