Macam-macam Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan (anxiety disorder) adalah gangguan psikologis yang mencakup ketegangan motorik (bergetar, tidak dapat duduk tenang, tidak dapat bersantai); hiperaktivitas (pusing, jantung yang berdetak cepat dan juga berkeringat); dan harapan-harapan dan pikiran-pikiran yang mendalam.
Kata cemas tidak asing lagi bagi kita. Perasaan cemas dimiliki oleh setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Tidak jarang rasa cemas membuat sebuah gangguan psikologis yang begitu dalam. Pada dasarnya terdapat bermacam-macam gangguan kecemasan yang biasa dialami oleh manusia. Berikut kami akan menjelaskan macam-macam gangguan kecemasan secara lebih detail, berdasarkan teori dan perspektif psikologi.
Macam-macam Gangguan Kecemasan Psikologi
Berikut adalam macam-macam gangguan kecemasan yang dibagi kedalam beberapa tipe atau jenis-jenis kecemasan.
1. Gangguan Kecemasan Tergeneralisasi (Gangguan Cemas Menyeluruh)
Generalized Anxiety Disorder (GAD) adalah gangguan kecemasan yang terdiri atas kecemasan yang bertahan untuk setidaknya 6 bulan. Individu dengan gangguan ini tidak dapat menunjukkan kecemasannya. Generalized anxiety disorders berbeda dari perasaan atau kecemasan sehari-hari karena para penderitanya mengalami kecemasan yang bertahan terus menerus untuk setidaknya 6 bulan, dan individu dengan gangguan kecemasan tergeneralisasi tidak mampu untuk menunjukkan alasan jelas untuk kecemasan tersebut.
Orang dengan gangguan kecemasan tergeneralisasi merasa cemas hampir setiap saat. Mereka mungkin menghawatirkan pekerjaan mereka, hubungan mereka atau kesehatan mereka. Mereka juga mencemaskan hal-hal kecil, seperti terlambat untuk sebuah perjanjian atau apakah pakaian mereka cocok dengan diri mereka. Kecemasan mereka sering bergeser dari satu aspek kehidupan ke aspek yang lain.
Gangguan ini muncul dua kali lebih banyak pada perempuan dibandingkan pada laki-laki (APA dalam dalam Nevid,dkk, 2005). Orang dengan GAD adalah pencemas yang kronis, mungkin mereka mencemaskan secara berlebihan keadaan hidup mereka, seperti keuangan, kesejahteraan anak-anak, dan hubungan sosial mereka. Anak-anak dengan gangguan ini mencemaskan prestasi akademik, atletik, dan aspek sosial lain dari kehidupan sekolah.
2. Gangguan Panik
Gangguan Panik adalah sebuah gangguan kecemasan yang ditandai dengan kemunculan ketakutan akan teror yang tiba-tiba datang dan berulang. Dalam gangguan panik, seseorang mengalami secara berulang-ulang kemunculan mendadak dari sebuah teror yang sangat intens. Individu kerap mengalami perasaan hancur, tetapi mungkin saja tidak merasa cemas setiap saat. Serangan panik sering kali muncul tanpa peringatan terlebih dahulu dan menghasilkan denyut jantung yang sangat cepat, nafas menjadi sangat pendek, sakit di dada, gemetar, berkeringat, pusing dan perasaan tidak berdaya.
Gangguan panik mencakup munculnya serangan panik yang berulang dan tidak terduga. Serangan-serangan panik melibatkan reaksi kecemasan yang intens disertai dengan simtom-simtom fisik, seperti jantung yang berdebar-debar, nafas cepat, nafas tersengal atau kesulitan bernafas, banyak mengeluarkan keringat, dan terdapat rasa lemas dan pusing.
3. Gangguan Fobia
Fobia spesifik adalah ketakutan yang beralasan dan disebabkan oleh kehadiran atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik. Phobic disorder adalah sebuah bentuk gangguan kecemasan dimana individu memiliki ketakutan yang irrasional, berlebihan dan persisten akan suatu objek tertentu atau situasi. Sebuah ketakutan berkembang menjadi fobia ketika sebuah situasi demikian mengancam hingga individu menjadi selalu mengusahakan untuk menghindarinya. Seperti pada gangguan kecemasan lain, fobia adalah ketakutan yang tidak dapat dikendalikan, tidak proporsional dan disruptif. Contoh fobia yang paling umum adalah takut ketinggian, takut ular dan lain-lain.
DSM-V membagi fobia berdasarkan sumber ketakutannya, yaitu: Specific Phobia, Animal; Specific Phobia, Natural Environment; Specific Phobia, Blood; Specific Phobia,InjectionTransfusion;Specific Phobia,Other Medical Care; Specific Phobia ,Injury; Specific Phobia,Situational; Specific Phobia, dan lain-lain.
4. Gangguan Obsesif-Kompulsif
Obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan dimana individu memiliki pikiran-pikiran yang menimbulkan kecemasan yang tidak dapat hilang begitu saja (obsesi) dan/atau dorongan-dorongan untuk melakukan perilaku berulang, ritual untuk mencegah atau menghasilkan suatu situasi (kompulsi). Individu dengan OCD menunjukkan kekhawatiran normal dan melakukan pengulangan rutinitas mereka, terkadang hingga ratusan kali dalam satu hari.
Contoh pola pikiran obsesif yaitu berpikir bahwa tangannya tetap kotor walaupun dicuci berkali-kali, kesulitan untuk menghilangkaj pikiran bahwa seseorang dicintai telah terbunuh, berpikir berulang-ulang bahwa pintu rumah ditinggalkan terbuka tanpa dikunci dll. Secara klinis, obsesi yang paling banyak terjadi berkaitan dengan ketakutan akan kontaminasi, ketakutan mengekspresikan impuls seksual atau agresif, dan ketakutan hipokondrial akan disfungsi tubuh. Obsesi juga dapat berupa keragu-raguan ekstrem, prokrastinasi, dan ketidaktegasan. Kompulsif adalah suatu tingkah laku yang repetitif (seperti mencuci tangan atau memeriksa kunci) atau tindakan mentalritualistik (seperti berdoa atau mengulang kata tertentu) yang dirasakan oleh seseorang sebagai suatu keharusan atau dorongan yang harus dilakukan (APA, 2000 dalam Nevid, 2005)).
Kompulsif terjadi sebagai jawaban terhadap pikiran obsesif dan muncul dengan cukup sering serta kuat sehingga menganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan distress yang signifikan. Contoh pola perilaku kompulsif yaitu mengecek kembali pekerjaan secara berulang-ulang, terus menerus mencuci tangan supaya bersih, mengecek kembali berulangulang saluran gas sebelum meninggalkan rumah
5. Gangguan Stress Pasca Trauma (PTSD)
Post-traumatic stress disorder atau PTSD adalah sebuah gangguan kecemasan yang berkembang melalui paparan terhadap suatu kejadian traumatis, situasi-situasi yang menekan, penyiksaan yang parah, dan bencana alam maupun bencana akibat kelalaian manusia. PTSD adalah gangguan kecemasan yang berkembang melalui pengalaman traumatis, seperti perang; situasi yang sangat opresif, seperti Holocaust; penyiksaan yang parah seperti pada perkosaan; bencana alam, seperti banjir dan tornado; dan kecelakaan yang tidak disebabkan oleh alam, seperti kecelakaan pesawat terbang.
Dalam gangguan stres akut atau pascatrauma, peristiwa traumatis mungkin seakan dialami kembali dalam berbagai macam cara. Mungkin dalam bentuk ingatan-ingatan yang intrusive, mimpimimpi mengganggu yang berulang-ulang, dan perasaan bahwa peristiwa tersebut memang terulang kembali (seperti “kilas balik” peristiwa tersebut). Pemaparan terhadap peristiwa yang menyerupai pengalaman traumatis dapat menyebabkan distress psikologis yang inrens. Orang-orang dengan reaksi stress traumatis cenderung untuk menghindari stimuli yang membangkitkan ingatan terhadap trauma. Misalnya, mungkin mereka tidak mampu menghadapi tayangan televisi tentang hal tesebut atau keinginan teman untuk membicarakannya. Mungkin mereka mempunyai perasaan terasing atau terpisah dari orang lain. mereka mungkin menunjukkan sikap kurang responsive terhadap dunia luar setelah peristiwa traumatis, kehilangan kemampuan untuk menikmati aktifitas yang dahulu disukai atau kehilangan perasaan mampu mengasihi.
Identifikasi Gangguan Kecemasan
Saat ini telah tersedia beberapa alat ukur untuk mengidentifikasi gangguan kecemasan. Tes gangguan kecemasan telah tersedia dalam bentuk aplikasi yang siap digunakan baik dalam bentuk akses layanan gratis maupun premium (berbayar).
Berikut adalah alat tes identifikasi gangguan kecemasan yang telah tersedia di NS Development yang siap anda gunakan.
1. Skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
Skala HARS adalah skala khusus untuk mengukur tingkat kecemasan yang telah tersedia secara online di NS Development, dan dapat diakses secara gratis. Skala ini terdiri dari 14 item yang akan mengecek kondisi kecemasanmu. Anda dapat menggunakan dan mengukur tingkat kecemasan dengan skala HARS langsung dengan klik tautan Skala HARS.
2. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
Alat tes MMPI merupakan alat tes yang paling lengkap dalam mengungkap masalah-masalah psikologi. Tes ini mampu mengukur secara akurat dinamika kepribadian dan tingkat keparahannya. Tes MMPI adalah alat tes gangguan psikologis yang palin banyak digunakan oleh psikolog dan psikoater di Indonesia. Bahkan penggunaannya diperluas bukan hanya untuk mendeteksi gangguan psikologis, tetapi digunakan untuk proses rekrutment, seleksi karyawan, seleksi mahasiswa baru, maupun sebagai syarat untuk menempati jabatan-jabatan tertentu.
Tes MMPI tersedia secara online di NS Development. Anda dapat mengukuti tes MMPI di NS Development dengan klik tautan Tes MMPI Online.