logo PT Nirmala Satya Development
Jenis-jenis Stres

Stres dapat dibedakan dari jenis waktunya yaitu stres akut dan stres kronis, berdasarkan arah stres, yaitu distres dan eustress.

Tentu kita sebagai manusia biasa pernah mangalami stres. Stres adalah hal yang normal, jika keadaan yang kita alami masih bisa dikendalikan. Menurut Lumongga (dalam Sukoco, 2014) jenis stres tersebut dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : distress dan eustress. Distress merupakan jenis stress negatif yang sifatnya mengganggu individu yang mengalaminya, sedangkan eustress adalah jenis stres yang sifatnya positif atau membangun. Individu yang mengalami stres memiliki beberapa gejala atau gambaran yang dapat diamati secara subjektif maupun objektif.

Hal ini sesuai dengan Selye (dalam Munandar, 2001) membedakan stres menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut:

Distress (stres negatif)

Distress yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian. Distress merupakan jenis stres yang diakibatkan oleh hal-hal yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh: pertengkaran, kematian pasangan hidup, dan lain-lain.

Eustress (stres positif)

Eustress yaitu stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini dapat membantu memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya menemukan solusi untuk masalah. Eustress merupakan jenis stres yang diakibatkan oleh hal-hal yang menyenangkan. Sebagai contoh: perubahan peran setelah menikah, kelahiran anak pertama, dan lain-lain.

Berbeda dengan H. Handoko berpendapat bahwa stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang (Zuyina Luk Lukaningsih dan Siti Bandiyah, 2011). Sedangakan dalam ilmu psikologi, stres diartikan sebagai suatu kondisi kebutuhan tidak terpenuhi secara adekuat sehingga menimbulkan adanya ketidakseimbangan (Asiyah, 2010).

Pembagian jenis stres menurut Jenita DT Donsu (2017) secara umum stres dibagi menjadi dua yaitu :

Stres akut (1)

Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut adalah respon tubuh terhadap ancaman tertentu, tantangan atau ketakutan. Respons stres akut yang segera dan intensif di beberapa keadaan dapat menimbulkan gemetaran.

Stres kronis (2)

Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan efeknya lebih panjang dan lebih.

Demikian penjelasan jenis-jenis stres yang dikemukan oleh beberapa ahli. Jadi stres dapat dibedakan dari jenis waktunya yaitu stres akut dan stres kronis, berdasarkan arah stres, yaitu distres dan eustress.


DAFTAR PUSTAKA

Sukoco, A. S. (2014). Hubungan Sense of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya , 1-10.

Asiyah, Siti Nur. 2010. Belajar Psikologi Faal. Surabaya: IAIN Press

A.S, Munandar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI.

Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Lukaningsih, Zuyina Luk dan Bandiyah, Siti. Psikologi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika, 2011.