logo PT Nirmala Satya Development
Stres Akademik

Stres akademik adalah masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan, dan pengaruhnya dapat meluas.

Stres adalah bagian alami dari kehidupan manusia, dan hal ini juga berlaku dalam konteks pendidikan. Stres akademik adalah fenomena yang dikenal luas yang dapat mempengaruhi siswa, mahasiswa, dan bahkan pendidik. Artikel ini akan membahas pengertian stres akademik dan bersama-sama memahami dari pengertian para ahli.

Definisi Stres Akademik Menurut Ahli

Menurut Gail Kinman, stres akademik adalah respon emosional yang muncul sebagai akibat dari tuntutan akademik. Hal ini mencakup perasaan cemas, tegang, dan ketidakpastian yang muncul ketika siswa dihadapkan pada situasi seperti ujian, tugas, atau tekanan untuk mencapai hasil akademis yang tinggi.

Komaruddin Muchtar mendefinisikan stres akademik sebagai perasaan tegang dan khawatir yang muncul ketika siswa menghadapi evaluasi atau tugas yang sulit. Beliau menekankan bahwa stres akademik juga dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa.

Menurut Albert Ellis, stres akademik berkaitan dengan pikiran irasional atau tidak rasional yang muncul dalam diri siswa. Misalnya, pikiran seperti "Saya harus mendapatkan nilai A di semua mata pelajaran" adalah jenis pikiran yang dapat menyebabkan stres.

Richard Lazarus menyatakan bahwa stres akademik adalah hasil evaluasi individu terhadap tuntutan akademik dan sumber daya yang mereka miliki untuk mengatasi tuntutan tersebut. Stres muncul ketika individu merasa bahwa tuntutan akademis melebihi sumber daya yang mereka miliki.

Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, seorang pendidik dan peneliti di bidang pendidikan, menjelaskan bahwa stres akademik adalah tekanan psikologis yang muncul ketika siswa merasa tertekan oleh tugas-tugas akademik dan ekspektasi dari diri mereka sendiri atau orang lain. Beliau menekankan perlunya pendekatan holistik dalam mengatasi stres akademik, yang melibatkan aspek fisik, emosional, dan sosial.

Kelly McGonigal mencatat bahwa stres akademis, dalam beberapa kasus, dapat memberikan efek positif dalam meningkatkan motivasi dan fokus siswa. Namun, stres yang berlebihan dapat merusak kesejahteraan siswa dan menjadi penghalang bagi pencapaian akademis.

Siti Musyrifah, seorang psikolog pendidikan, menjelaskan bahwa stres akademik adalah respon emosional dan psikologis siswa terhadap tekanan yang berasal dari tuntutan akademik. Beliau menyoroti pentingnya membantu siswa mengembangkan strategi coping yang sehat.

Abraham Maslow berpandangan bahwa stres akademik dapat dipahami sebagai kebutuhan untuk berprestasi dan pengakuan dalam hierarki kebutuhan Maslow. Mahasiswa yang merasa terbebani oleh tuntutan akademis mungkin berusaha untuk memenuhi kebutuhan ini.

Jerome H. Bruns menganggap stres akademik sebagai hasil dari kelebihan tugas, yang meliputi tuntutan pelajaran, ujian, pekerjaan rumah, dan komitmen ekstrakurikuler. Stres ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental pada siswa.

Suharso Monoarfa, pakar psikologi pendidikan mendefinisikan stres akademik sebagai tekanan atau beban mental yang muncul ketika siswa menghadapi tuntutan akademik yang tinggi, seperti ujian, tugas, atau target nilai tertentu. Menurutnya, stres akademik dapat mengganggu keseimbangan psikologis siswa dan mempengaruhi performa mereka dalam belajar.

Lyle H. Miller mendeskripsikan stres akademik sebagai gejala tekanan yang berlebihan untuk mencapai kesuksesan akademik. Ketika individu menganggap bahwa prestasi akademik adalah segalanya, maka stres akademik dapat berkembang.

John H. Schuh mendefinisikan stres akademik sebagai perasaan tidak pasti, cemas, dan tertekan yang muncul ketika siswa menghadapi tugas-tugas akademik yang membutuhkan kinerja tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan emosional dan fisik siswa.

Nizam Ahmad, mendefinisikan stres akademik sebagai ketidakseimbangan antara tuntutan akademik yang dihadapi siswa dengan kemampuannya untuk mengatasinya. Beliau menekankan bahwa stres akademik dapat menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani dengan baik.

Penelitian tentang Stres Akademik

Hubungan Antara Stres Akademik dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa

Penelitian ini dilakukan oleh R. Yuliana dan S. Nurtanio di Universitas Ahmad Dahlan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres akademik dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara stres akademik dan motivasi berprestasi. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat stres akademik, semakin rendah motivasi berprestasi mahasiswa.

Hubungan Antara Stres Akademik dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

Penelitian ini dilakukan oleh F. Fathurrohim dan A. Kurniati di Universitas Negeri Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres akademik dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat stres akademik dan prestasi belajar. Artinya, semakin tinggi tingkat stres akademik, semakin rendah prestasi belajar mahasiswa.

Stres akademik adalah masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan, dan pengaruhnya dapat luas. Penting untuk memahami pengertian stres akademik, faktor-faktor yang memengaruhi, dan dampaknya dalam dunia pendidikan. Dengan perhatian yang tepat dan dukungan yang adekuat, siswa dapat mengatasi stres akademik dan meraih kesuksesan dalam pendidikan mereka.