logo PT Nirmala Satya Development
COPING STRESS

Coping stress merupakan suatu bentuk upaya yang dilakukan individu untuk mengatasi dan meminimalisasikan situasi yang penuh akan tekanan (stress) baik secara kognitif maupun dengan perilaku.

Coping merupakan suatu proses yang dilakukan setiap waktu dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja, sekolah maupun masyarakat. Coping digunakan seseorang untuk mengatasi stress dan hambatan–hambatan yang dialami.

Dalam kamus psikologi (Chaplin, 2002), coping behavior diartikan sebagai sembarang perbuatan, dalam mana individu melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya, dengan tujuan menyelesaikan sesuatu (tugas atau masalah).

Lazarus dan Folkman (dalam Sarafino, 1997) mengartikan coping adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut.

Sedangkan (dalam Smet 1994) Lazarus dan Folkman mendefinisikan coping sebagai sesuatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan, baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun yang berasal dari lingkungan dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi stress.

Rasmun mengatakan bahwa coping adalah dimana seseorang yang mengalami stres atau ketegangan psikologik dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari yang memerlukan kemampuan pribadi maupun dukungan dari lingkungan, agar dapat mengurangi stres yang dihadapinya. Dengan kata lain, coping adalah proses yang dilalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi stressful. Coping tersebut adalah merupakan respon individu terhadap situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologik. (Rasmun, 2004).

Cohen dan Lazarus (dalam Holahan & Moos, 1987) mendefinisikan coping stress secara umum sebagai segala usaha yang digunakan untuk mengatasi stres. Keadaan yang sangat stres, dapat berkurang ketika seseorang dapat dengan sukses menyelesaikan masalah tersebut. Coping stress melibatkan pengaturan keadaan yang sulit, melakukan usaha untuk menyelesaikan masalah kehidupan, dengan menemukan cara untuk mereduksi dan menguasai stress (Santrock, 2003). Coping stress memiliki hubungan dengan health-risk behaviors (Schwarzer & Schwarzer, 2005).

Sebagian ahli mengatakan bahwa perilaku coping stress diarahkan untuk memperbaiki atau menguasai masalah, namun perilaku ini juga dapat hanya sekadar membantu individu tersebut mengubah persepsinya terhadap ketidaksesuaian, mentolerir atau menerima kerugian, melarikan diri, atau menghindari situasi (Lazarus & Folkman; Moos & Schaefer, dalam Sarafino, 2002).

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa coping adalah segala usaha individu untuk mengatur tuntutan lingkungan dan segala konflik yang muncul, mengurangi ketidaksesuaian/kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi baik yang berasal dari individu maupun lingkungan dengan sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi stress.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas coping stress merupakan suatu bentuk upaya yang dilakukan individu untuk mengatasi dan meminimalisasikan situasi yang penuh akan tekanan (stress) baik secara kognitif maupun dengan perilaku.

 

DAFTAR PUSTAKA

Chaplin, JP. Kamus Lengkap Psikologi.2002. Jakarta: Rajawali Pers

Bart, Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. PT. Gramedia Widiasarna Indonesia : Jakarta.

Holahan, Charles. J & Moss, Rudolf. H. 1987. Personal and contextual determinant of coping strategies journal personality and social psychology, 52.5.946-955.

Luszczynska, A., Schwarzer, R. (2005). General Self-Efficacy in Various Domains of Human Functioning: Evidence from Five Countries. International Journal of Psychology, Vol. 40, No. 2, pp. 80-89.

Rasmun. (2004). Stress Koping dan Adaptasi. Jakarta :CV.Sagung Seto

Santrock (2003) John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Sarafino. E. P. 1997. Health Psychology: Biosychosocial Interactions. New York: John Wiley & Sons . Inc.