logo PT Nirmala Satya Development
Tes Kraepelin

Tes kraepelin mengukur beberapa aspek psikologis yang dipengaruhi langsung oleh aspek tersebut.

Tes Kraepelin atau yang sering disebut sebagai tes koran merupakan salah satu jenis tes psikologi yang sudah banyak digunakan. Jika tes-tes lain berisikan berbagai pertanyaan, berbeda dengan tes satu ini yang mana d idalamnya penuh dengan angka-angka mulai dari 0 hingga 9 yang tersusun secara acak. Awalnya, tes ini muncul pada abad ke-19 dan dicetuskan oleh seorang psikiater terkenal asal jerman bernama Emilie Kraepelin.

Akhirnya nama belakangnya pun dijadikan sebagai nama tes cetusannya tersebut. Tes ini juga disebut sebagai tes koran juga bukan karena tanpa alasan. Namun karena lembar kertas tes yang berisi angka ini memiliki ukuran yang lebar sehingga membuatnya terlihat mirip dengan koran. Akhirnya pun tes ini juga disebut sebagai tes koran.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes Kraepelin

Pada awalnya, sang pencetus yaitu Emilie Kraepelin menggunakan tes ini untuk mendiagnosis gangguan otak alzheimer dan untuk membedakan antara individu normal, maupun tidak normal. Kemudian seiring perkembangannya, tes ini pun menjadi standar untuk memperoleh kepribadian seseorang dan diterapkan oleh berbagai perusahaan serta angkatan militer dengan tujuan untuk menempatkan posisi pegawai.

Saat ini pun, bahkan di Indonesia tes ini juga digunakan oleh perusahan sebagai rangkaian proses seleksi pegawai baru. Diselenggarakannya tes ini tentunya juga untuk kepentingan perusahaan untuk mengetahui seperti apa calon pegawainya. Perusahaan juga bisa melihat siapa saja orang yang cocok untuk bekerja dengan mereka dan siapa saja yang kurang cocok.

Bagi peserta tes tentu saja mengerjakan tes dengan lancar menjadi harapan yang utama. Hal tersebut karena hasil tes kraepelin bisa saja menentukan bagaimana nasibnya ke depan. Berbicara tentang hasil tes kreapelin, sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya. Berikut adalah beberapa faktornya:

1. Kecepatan

Faktor pertama yaitu kecepatan sang peserta dalam mengerjakan tes. Kecepatan memang sangat penting mengingat hal tersebut memang sangat dibutuhkan selama mengerjakan tes. Kecepatan tersebut akan mengindikasikan atau menunjukkan bagaimana kecepatan peserta saat bekerja nantinya.

Semakin cepat peserta mengerjakan tes maka akan semakin bagus pula hasilnya. Perusahaan mungkin akan menilai peserta sebagai orang yang cekatan. Begitu pula sebaliknya, semakin lambat peserta mengerjakan tes maka hasilnya juga kurang bagus. Perusahaan pun bisa menilai peserta merupakan orang yang kurang cekatan.

2. Ketahanan

Selama menjalani tes kraepelin peserta akan diminta untuk menjumlahkan beberapa deret angka dengan durasi yang sangat singkat dan terbatas. Hal ini tentunya akan menguji daya tahan peserta dalam mengerjakan tes. Nantinya hasil dari tes ini pun akan menunjukkan bagaimana ketahanan dari setiap peserta saat mengerjakan banyak tugas atau pekerjaan dalam waktu yang terbatas.

3. Ketelitian

Faktor selanjutnya yaitu ketelitian. Sikap teliti tentunya akan membuat peserta mampu mengerjakan tes dengan benar dan hanya melakukan sedikit kesalahan. Hal ini tentunya akan menjadi nilai plus bagi peserta karena tentunya sikap teliti akan sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.

Jika yang terjadi sebaliknya yaitu peserta tidak teliti dalam mengerjakan tes maka tentunya hasil yang didapat kurang bagus karena akan melakukan banyak kesalahan. Perusahaan tentunya juga akan cenderung memilih calon pegawai yang memiliki ketelitian baik karena mampu memengaruhi bagaimana kinerjanya.

4. Keajegan

Banyaknya angka-angka yang harus dihitung juga akan menunjukkan kepekaan atau stabilitas peserta. Nantinya hasilnya akan dilihat sebagai grafik yang akan memperlihatkan stabilitas emosi peserta yang berubah-ubah.

Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi hasil tes kraepelin. Faktor-faktor tersebut tentunya juga mampu menunjukkan kinerja keseluruhan dari peserta tes. Perusahan juga bisa mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari peserta tes.

Misal seorang peserta mampu mengerjakan tes dengan kecepatan yang bagus namun sayangnya ketelitiannya kurang sehingga banyak bagian yang salah. Bisa juga sebaliknya, seorang peserta memiliki kecepatan yang kurang namun memiliki ketelitian yang bagus.

Hal tersebut pun bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menerimanya atau tidak. Selain itu perusahaan juga bisa menentukan kira-kira posisi apa yang tepat untuknya. Jika peserta mampu menguasai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tes kraepelin tersebut tentunya ia akan mendapatkan hasil yang terbaik.

Tes Kraepelin Online

NS Development menyediakan aplikasi tes Kraepelin dalam bentuk aplikasi psikotes online, yang telah di validasi oleh ahli dibidang psikilogi dan psikometri, sehingga memberikan kepercayaan terhadap hasil tes. Menggunakan Aplikasi tes kepribadian Online memudahkan pengguna baik peserta tes maupun user (psikolog, perusahaan, Lembaga Pendidikan, Asesor) dalam mengakses tes Kraepelin.

Tes Kraepelin Online NS Development dapat diakses dimana saja dengan menggunakan perangkat yang tersedia seperti laptop, komputer, tablet dan mobile phone. Aplikasi psikotes online ini dapat digunakan dengan menggunakan browser maupun aplikasi android.

Ingin mengetahui lebih lengkap mengenai Tes Kraepelin Online NS Development? Dapat mengunjungi langsung link tautan Tes Kraepelin Online.