Penyebab Orang Tidak Lolos Tes Kraepelin, Wajib Anda Tahu!
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengikuti tes kraepelin. Kegagalan tes kraepelin karena dipengaruhi oleh hal-hal ini.
Tes Kraepelin, pernah mendengar istilah ini? Apakah Anda juga pernah mengerjakannya? Tes psikotes merupakan langkah wajib yang harus seseorang jalani, umumnya saat ingin melamar suatu pekerjaan. Tes ini menjadi tolak ukur mengenai hard skill calon karyawan, sebelum dinyatakan layak menempati sebuah posisi. Terdapat beberapa jenis tes psikopat dalam rekrutmen kerja. Salah satunya yakni tes Koran atau Kraepelin.
Ini Dia Beberapa Penyebab Orang Tidak Lolos Tes Kraepelin!
Kraepelin merupakan tes perhitungan cepat yang masuk dalam kategori soal psikotes. Tes ini menjadi alat ukur untuk mendeteksi abnormalitas pada individu. Namun belakangan ini, banyak penerapannya pada kalangan militer dan perusahaan.
Pada tes Kraepelin, peserta mendapat soal penjumlahan dasar beruntun yang melibatkan angka 0 hingga 9. Tersedia 40-an kolom, dengan waktu pengerjaanya yakni 30 detik per kolomnya. Tes ini pada dasarnya sangat mudah untuk Anda kerjakan. Meki begitu, banyak orang yang tidak lolos di tahap ini. Berikut beberapa hal yang menyebabkan kegagalan tersebut.
1. Terlalu Meremehkan
Mengingat proses pengerjaannya cukup mudah. Membuat banyak kandidat meremehkan hal yang seharusnya diantisipasi. Soal ini tidak bisa Anda anggap sepele, karena dapat menguras pikiran apabila kandidat tidak mampu menguasai situasi dan kondisi.
2. Kurang Teliti
Terlalu percaya diri terhadap semua jawaban yang sudah Anda tulis, nyatanya bisa memberi dampak kurang baik pada hasil tes. Kraepelin, menuntut Anda untuk tetap hati-hati dan teliti. Setiap soal bisa saja menjebak, sehingga kecermatan Anda menjadi hal yang sangat penting di tes ini.
3. Tidak Tepat Waktu
Waktu menjadi acuan penting dalam mengerjakan tes Kraepelin. Umumnya panitia memberi waktu sekitar 20 menit. Waktu ini akan terbagi menjadi beberapa hal, menyesuaikan perintah yang harus Anda lakukan.
Biasanya, 4 menit diawali dengan mengisi identitas, sedangkan waktu sisanya untuk mengerjakan soal yang ada. Banyak kandidat kehabisan waktu, sehingga tidak lolos dalam tes ini.
4. Panik dan Grogi
Rasa panik dan grogi ini sangat umum dialami para kandidat. Terlebih bagi mereka yang baru pertama menjalani tes Kraepelin. Peringatan waktu hampir habis, terkadang sontak membuat mereka buru-buru bahkan blank.
Situasi seperti ini akan semakin memperburuk suasana. Kinerja otak tentu tidak bisa berpikir maksimal. Sehingga banyak kandidat yang tidak mampu menjawab dengan benar.
5. Aspek Penilaian di Tes Koran
Tes Kraepelin memiliki tujuan untuk melihat konsistensi, stabilitas emosi, kecepatan, ketahanan, serta ketelitian kerja para kandidat. Kriteria penentuan nilai ini, bisa Anda pahami sebagai berikut.
- Membuat garis sambung dari puncak tertinggi sehingga bisa membentuk grafik.
- Menciptakan garis timbang guna melihat konsistensi dan stabilitas emosi para kandidat.
- Mendapat skor lebih dari 8 atau 9, itu artinya kandidat berpotensi memiliki emosi fluktuatif.
- Mendapat skor kurang dari ketentuan di atas, berarti tingkat emosi cenderung stabil.
- Mencermati kecepatan kerja kandidat dalam mengerjakan kolom setiap menit.
- Mengetahui ketelitian kandidat, dengan menjumlah banyaknya kesalahan dan jumlah kolom terlewati.
- Mempertimbangkan nilai ketahanan kerja, dengan mengamati skor fluktuasinya
Standar Nilai Tes Psikotes agar Lulus
Standarisasi ini bersifat baku. Meski begitu, bisa saja berubah sesuai dengan keperluan perusahaan atau badan penyelenggara. Berikut uraiannya untuk Anda.
- Nilai uji 40 sampai 60 artinya kurang
- Nilai uji 61-80 artinya cukup
- Nilai uji 81-100 artinya baik
Nilai uji yang memenuhi syarat yakni 61 sampai 100. Sedangkan perolehan nilai 60 ke bawah akan otomatis tidak lolos seleksi.
Mengingat tes ini sebenarnya mudah, materinya hanya tentang penjumlahan dasar 1 angka. Maka yang perlu Anda lakukan adalah, mengerjakan tes ini dengan tenang dan teliti. Jangan terburu-buru, upayakan selalu mencermati setiap jawaban dengan detail.
Jauhkan perasaan cemas, grogi, dan panik agar kinerja otak dapat berjalan dengan maksimal. Terlalu cemas berdampak pada pikiran yang kacau. Seperti sudah tertera di atas, hati-hati menghadapi soal, karena bisa saja menjebak Anda.
Percaya diri memang penting, tapi jangan terlalu. Melakukan tes ini berulang-ulang tidak menjamin Anda akan lolos. Selalu berlatih dengan tekun, mampu membuat penguasaan materi lebih baik.
Nah, itu tadi uraian lengkap tentang beberapa penyebab orang tidak lolos tes Kraepelin. Semoga tulisan ini bisa memberi tambahan referensi untuk Anda!
Tes Kraepelin Online
NS Development menyediakan aplikasi tes Kraepelin dalam bentuk aplikasi psikotes online, yang telah di validasi oleh ahli dibidang psikilogi dan psikometri, sehingga memberikan kepercayaan terhadap hasil tes. Menggunakan Aplikasi tes kepribadian Online memudahkan pengguna baik peserta tes maupun user (psikolog, perusahaan, Lembaga Pendidikan, Asesor) dalam mengakses tes Kraepelin.
Tes Kraepelin Online NS Development dapat diakses dimana saja dengan menggunakan perangkat yang tersedia seperti laptop, komputer, tablet dan mobile phone. Aplikasi psikotes online ini dapat digunakan dengan menggunakan browser maupun aplikasi android.
Ingin mengetahui lebih lengkap mengenai Tes Kraepelin Online NS Development? Dapat mengunjungi langsung link tautan Tes Kraepelin Online.