logo PT Nirmala Satya Development
Tes Kraepelin

Tes kraepelin dapat mengukur beberapa aspek psikologis, sehingga tes ini menjadi salah satu andalan tes, khususnya untuk rekrutmen karyawan.

Tes kraepelin bisa membantu mengukur berbagai macam aspek psikologis. Terlebih saat menjalani proses rekrutmen, seringkali kandidat akan diberikan beberapa tes untuk mengukur kemampuannya. Tes angka merupakan salah satu dari banyaknya jenis tes yang diberikan oleh perusahaan terhadap kandidat.

Terdapat dua jenis tes angka yang digunakan, salah satunya yakni Kraepelin test. Tes ini merupakan sebuah tes yang dibuat oleh seorang Psikiater dengan nama Kraepelin. Awal mulanya tes ini digunakan untuk membedakan orang normal dan tidak normal. Namun seiring perkembangannya, test ini banyak digunakan perusahaan untuk keperluan seleksi dan penempatan tenaga kerja.

Ketahui Aspek yang Diukur Tes Kraepelin

Secara definitif, tes ini termasuk jenis psikotes yang isinya deretan angka dalam lembar kertas berukuran A4. Biasanya, pengerjaan setiap deret vertikalnya hanya dalam kurun waktu di bawah satu menit. Pengerjaan deret angka tersebut harus Anda jumlahkan dengan metode tertentu.

Penggunaan test ini juga bertujuan untuk mengungkapkan berbagai faktor. Misalnya seperti ketelitian, konsentrasi, serta stabilitas dalam bekerja.  Selain itu, terdapat beberapa aspek psikologis yang berpengaruh dalam tes ini, yakni ketahanan, pushing power, learning effect, persepsi visual, dan juga koordinasi sensomotorik. Untuk itu, ketahui aspek-aspek yang bisa diukur oleh tes kraepelin secara keseluruhan berikut ini.

1. Tingkat Konsentrasi

Pengerjaan tes ini memang membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Berkurangnya konsentrasi pada saat pengerjaan tes akan berpengaruh terhadap hasil tes. Oleh karena itu, dapat dilihat kemampuan tes ini dalam mengukur tingkat konsentrasi.

2. Ketelitian

Ketelitian juga termasuk salah satu aspek utama yang bisa diungkap oleh tes kraepelin. Aspek ini mudah dilihat dengan menghitung jumlah kesalahan atau jumlah jawaban yang terlampaui oleh peserta tesnya.

3. Kemampuan Menghitung Simple Arithmetic

Tes ini disusun dengan menggunakan angka-angka sederhana yakni dengan menjumlahkan angka satuan. Sehingga tes ini bisa mengungkap kemampuan penjumlahan angka matematika yang sederhana.

4. Kecepatan Kerja

Salah satu fungsi utama dari tes kraepelin yakni mengukur tingkat kecepatan. Tingkat kecepatan mudah diketahui untuk setiap peserta tes dengan melihat jumlah perolehan jawaban yang dikerjakan oleh peserta tesnya.

5. Kemauan

Bagi Anda yang pandai mengerjakan Matematika, memiliki manajemen waktu, dan juga bisa mengontrol emosi dengan baik. Ketiga hal tersebut tidak berarti apa-apa, jika Anda tidak memiliki kemauan untuk mengerjakannya. Sama halnya menjalani tanggung jawab di tempat kerja, kemauan Anda akan menentukan dalam menyelesaikan tanggung jawab tersebut atau tidak.

6. Stabilitas Kerja

Aspek stabilitas kerja atau aspek kestabilan emosi juga bisa diukur menggunakan tes kraepelin. Tes ini bisa mengukur kemampuan peserta dalam mengendalikan dan meredam emosi diri, terlebih saat mendapatkan tekanan dalam pekerjaan.

7. Koordinasi Sensorik Motorik dan Visual

Pengerjaan tes ini juga sangat dipengaruhi oleh koordinasi dari sensorik motorik dan visual. Mata Anda melihat tes (angka) langsung diterjemahkan dalam bentuk jawaban melalui gerakan motorik tangan.

8. Keuletan dan Daya Tahan

Tes ini sebenarnya bukan merupakan tes dengan tingkat kesulitan yang tinggi, namun tipe tes ini dengan jumlah soal yang banyak dan memiliki waktu yang terbatas. Tipe tes ini digunakan untuk mengetahui daya tahan atau keuletan pesertanya dalam mengerjakan soal. Hasil dari  tes ini nantinya akan membantu penguji untuk mengetahui seberapa stabil tingkat konsistensi kandidat. Bahkan juga mengetahui kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan yang rumit.

9. Tingkat Motivasi

Aspek motivasi atau aspek yang mengukur kemauan serta motivasi seseorang untuk mengerjakan hal-hal sulit. Biasanya yang berkaitan dengan angka, pola perhitungan, operasi matematika, middle hingga advance.

10. Penyesuaian Diri

Hasil dari tes ini juga bisa menunjukkan mengenai cara seseorang menyesuaikan diri dengan cepat dan beradaptasi pada pekerjaan-pekerjaan yang baru. Sebab, tidak semua orang memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan cepat.

Tes ini yang berkembang di indonesia secara normatif dan skala yang tersedia. Baik untuk mengukur kecepatan kerja (panker), ketelitian kerja (tianker), keajegan kerja (janker) serta ketahanan kerja (hanker). Namun aspek-aspek lainnya masih tetap bisa dilihat dengan melihat grafik hasil dari tes ini. Tes kraepelin saat ini banyak digunakan untuk keperluan seleksi dan penempatan tenaga kerja.

Tes Kraepelin Online

NS Development menyediakan aplikasi tes Kraepelin dalam bentuk aplikasi psikotes online, yang telah di validasi oleh ahli dibidang psikilogi dan psikometri, sehingga memberikan kepercayaan terhadap hasil tes. Menggunakan Aplikasi tes kepribadian Online memudahkan pengguna baik peserta tes maupun user (psikolog, perusahaan, Lembaga Pendidikan, Asesor) dalam mengakses tes Kraepelin.

Tes Kraepelin Online NS Development dapat diakses dimana saja dengan menggunakan perangkat yang tersedia seperti laptop, komputer, tablet dan mobile phone. Aplikasi psikotes online ini dapat digunakan dengan menggunakan browser maupun aplikasi android.

Ingin mengetahui lebih lengkap mengenai Tes Kraepelin Online NS Development? Dapat mengunjungi langsung link tautan Tes Kraepelin Online.