Tes Gangguan Kepribadian Online
Seorang individu memiliki kepribadian yang berbeda dengan individu lainnya, ketika kepribadian seseorang memiliki suatu ciri yang menunjukan penyimpangan, ada kemungkinan individu tersebut mengalami gangguan kepribadian.
Kepribadian terlahir dari suatu kebiasaan, dan kebiasaan bermula pada kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Kepribadian adalah pola tingkah laku, kebiasaan, dan bentuk tubuh seseorang yang diperlihatkan oleh seseorang dalah kehidupannya sehari, suatu kepribadian dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan dan keluarga, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan awal dari pembentukan kepribadian dari seorang individu.
Seorang individu memiliki kepribadian yang berbeda dengan individu lainnya, ketika kepribadian seseorang memiliki suatu ciri yang menunjukan penyimpangan, ada kemungkinan individu tersebut mengalami gangguan kepribadian. Menurut Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders Fourth Edition (DSM – IV) gangguan kepribadian digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok A dimana individu bersifat dan eksentrik, pada kelompok B yaitu kategori individu yang dramatis dan emosional, mereka yang ada dalam kelompok C merupakan individu yang mudah cemas atau ketakutan.
TIPE-TIPE GANGGUAN KEPRIBADIAN
Merujuk pada Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders Fourth Edition (DSM – IV), gangguan kepribadian digolongkan kedalam 3 golongan, yaitu Gangguan Kepribadian Kelompok A, Gangguan Kepribadian Kelompok B dan Gangguan Kepribadian Kelompok C. Berikut penjelasannya.
Gangguan Kepribadian Kelompok A
Yang termasuk gangguan kepribadian kelompok A adalah Gangguan kepribadian tipe paranoid, Gangguan Kepribadian Skizoid dan Gangguan Kepribadian Skizotipal
1. Gangguan Kepribadian Paranoid
Individu yang memiliki kepribadian paranoid dalam DSM – IV ditandai dengan ketidakpercayaan terhadap oranglain dan menganggap oranglain memiliki motif tersembunyi dan ditafsirkan sebagai orang yang jahat.
Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid memiliki gejala seperti, cenderung menyalahkan orang lain tanpa dasar, ragu akan kepercayaan terhadap orang lain, memiliki sifat pendendam, dan masih banyak lagi. Untuk mengobati kepribadian paranoid seseorang dapat menggunakan terapi (CBT) Chognitive Behavioral Therapy.
2. Gangguan Kepribadian Skizoid
Individu yang mengalami skizoid dalam DSM – IV memiliki kecenderung tidak menginginkan adanya interaksi sosial dan hubungan intim serta memiliki sifat acuh terhadap suatu hubungan, mereka lebih nyaman menghabiskan waktu sendiri. Seorang individu dengan gangguan skizoid lebih suka menghabiskan waktu sendiri dibandingkan dengan oranglain, mereka sering tampak terisolasi secara sosial dan lebih memilih untuk menjadi penyendiri.
Gangguan ini dapat diobati dengan cara intervensi atau mengubah prilaku penderita dengan cara diberikan kegiatan untuk bersosialisasi, menghindari pengisolasian, memberikan peran dalam kelompok, dan meningkatkan fungsi didalam masyarakat.
3. Gangguan Kepribadian Skizotipal
Skizotipal adalah gangguan kepribadian dimana individu dengan kecenderungan memiliki pola fikir yang khas sehingga dapat merusak komunikasi dan interaksi yang tengah berlangsung. Skizotipal dalam DSM – IV dapat digolongkan menjadi 4 kriteria yaitu; kategori pertama, memiliki sifat paranoid dan cenderung mencurigai orang lain, kategori ke dua adalah referensi ide, dimana mereka menganggap kejadian yang ada disekitar berkaitan langsung dengannya, kategori ketiga adalah magical think and odd beliefs, dimana individu mempercayai suatu keyakinan terhadap sihir dan hal yang aneh, kategori ke empat yaitu orang yang memiliki halusinasi. Dalam DSM – IV skizotipal memiliki beberapa tanda seperti; tidak dapat menikmati hubungan dekat, selalu berselisih pendapat, hanya memiliki sedikit ketertarikan dengan pengalaman seksual, tidak memiliki teman dekat, dan tidak mempedulikan kritikan dan pujian dari orang lain.
Gangguan Kepribadian Kelompok B
Yang termasuk dalam gangguan kepribadian tipe B adalah Gangguan Kepribadian Antisosial, Gangguan Kepribadian Ambang dan Gangguan Kepribadian Histronik. Berikut penjelasannya lebih detail.
1. Gangguan Kepribadian Antisosial
Individu dengan kecenderungan antisosial dan psikopati merupakan individu yang tidak memperhatikan hak orang lain. Dalam DSM – IV dijelaskan ada beberapa karakteristik gangguan kepribadian antisosial seperti terus menerus melanggar hukum, agresi, sering berbohong, tidak peduli pada keselamatan orang lain dan diri sendiri, kurang memiliki rasa penyesalan atas tindakannya, dan masih banyak lagi.
2. Gangguan Kepribadian Ambang
Individu dengan gangguan kepribadian ambang (Borderline Personality Disorder) memiliki kecenderungan tidak stabil dalam berhubungan dan juga mood. Dalam DSM – IV kepribadian ambang memiliki beberapa tanda seperti; memiliki hubungan yang tidak stabil, gangguan identitas, mood yang mudah berubah – ubah, karena itu individu dengan kepribadian ambang memiliki kecenderungan mudah depresi.
3. Gangguan Kepribadian Histronik
Gangguan kepribadian historik merupakan kepribadian dimana seorang individu menjadi terlalu dramatis dan mencari perhatian, dalam DSM – IV juga dipaparkan individu dengan kecenderungan historik akan memiliki sifat yang emosional. Gangguan kepribadian histronik memiliki beberapa karakteristik seperti tidak nyaman ketika dia tidak menjadi pusat perhatian, memiliki sifat provokatif dalam berhubungan seksual, emosi yang mudah berubah, menggunakan fisik untuk menarik perhatian, dan lainnya.
Gangguan Kepribadian Kelompok C
Yang termasuk gangguan kepribadian kelompok C adalah Gangguan Kepribadian Menghindar, Gangguan Kepribadian Obsesif, Gangguan Kepribadian Dependen. Berikut penjelasannya lebih detail.
1. Gangguan Kepribadian Menghindar
Gangguan kepribadian menghindar dalam DSM - IV diartikan sebagai individu yang memiliki kecenderungan dimana individu takut akan suatu kritikan, penolakan dari orang lain sehingga lebih memilih untuk tidak memiliki hubungan, kecuali ketika merasa benar – benar yakin. Individu dengan kecenderungan menghindar akan menghindari pekerjaan yang mengharuskan kontak interpersonal.
2. Gangguan Kepribadian Obsesif
Orang dengan gangguan kepribadian obsesif cenderung perfeksionis, dan cenderung fokus pada detil, sehingga dapat menghambat proses kerja dan terhambatnya suatu proyek. Dalam DSM – IV orang yang memiliki gangguan kepribadian obsesif memiliki ciri seperti sibuk dengan detil, menunjukan perfeksionisme, berlebihan ketika mengerjakan suatu pelerjaan, tidak adapt mengabaikan obyek yang mengganggu, dan lainnya.
Dalam menilai seseorang tidak boleh mencakup prilaku yang mencerminkan kebiasaan, yang secara budaya tidak menjadi masalah ditempat budaya tersebut, dan masyarakat tersebut tidak diidentifikasi sebagai orang yang mengalami kepribadian obsesif tersebut.
3. Gangguan Kepribadian Dependen
Gangguan kepribadian dependen dalam DSM – IV adalah kepribadian dimana orang yang mengalami gangguan tersebut akan sulit menentukan suatu pilihan dan cenderung mengandalkan orang lain secara berlebihan untuk menentukan suatu pilihan. Tanda dari gangguan kepribadian dependen dapat terlihat sejak awal kedewasaan (Idham, 2017). Seorang yang mengalami kepribadian dependen cenderung bergantung kepada orang lain karena hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa dan menjadi suatu kebiasaan (behaviours), untuk mengandalkan orang lain sehingga persepsi pada diri sendiri menjadi tidak bekerja.
Karena ketakukannya akan kehilangan suatu dukungan orang yang mengalami kepribadian dependen akan kesulitan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa orang lain, selain itu penderita akan kesulitan untuk memilai suatu pekerjaan secara mandiri dan cenderung berfikir bahwa penderita tetap memerlukan Bantuan orang lain untuk memulai suatu tugas, penderita akan menunggu orang lain untuk memulai suatu pekerjaan karena pola fikir yang beranggapan orang lain lebih baik dibandingkan dengan dirinya seperti yang tertulis dalam DSM - IV. Gangguan kepribadian dependen memiliki beberapa tanda seperti; sulit membuat suatu keputusan dalam aktifitas sehari – hari, membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggung jawab dalam memutuskan suatu keputusan, takut memberikan pendapat karena hal tersebut dapat membuat oranglain tidak senang, merasa dirinya sebagai individu yang lemah sehingga membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggung jawab tersebut.
--------------------
Itulah jenis-jenis gangguan kepribadian seperti yang telah dijelaskan diatas. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara mengidentifikasi atau mengukur gangguan keperibadian?
TES GANGGUAN KEPRIBADIAN ONLINE
NS Development telah membuat aplikasi untuk mengidentifikasi gangguan kepribadian secara online. Tes gangguan kepribadian online ada yang tersedia secara gratis dan ada yang teredia secara premium. Berikut alat tes Gangguan Kepribadian online yang tersedia di aplikasi psikotes online NS Development.
1. Skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
Skala Kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) adalah salah satu skala yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan. Skala hars tersedia secara gratis di NS Development. Silahkan ukur kecemasanmu dengan skala HARS di NS Development.
2. Skala BDI-2 (Beck Depression Inventory)
Tes BDI (Beck Depression Inventory) adalah alat tes yang mengukur tingkat Depresi. Beck Depression Inventory (BDI) terdiri dari 21 aitem bersifat multiple-choice dan self-report untuk mengukur tingkat depresi yang dialami oleh seseorang. Skala BDI-2 tersedia secara gratis di NS Development. Silahkan ukur depresi dengan skala BDI-2 di NS Development.
3. Skala DASS (Depression Anxiety Stress Scale)
DASS (Depression Anxiety Stress Scale) adalah seperangkat skala subyektif yang dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres. Skala DASS dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari status emosional, secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stres. Skala DASS tersedia secara gratis di NS Development. Silahkan ukur depresi dengan skala DASS di NS Development.
4. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) merupakan salah satu alat tes yang mampu mengukur berbagai macam ganggguan kepribadian secara lengkap dan akurat. Gangguan kepribadian yang dijelaskan diatas hapir semuanya dapat diukur dalam tes MMPI. Tes MMPI terdiri dari 500 lebih item soal, sehingga membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. NS Development telah menyediakan aplikasi Tes MMPI Online. Jika anda berminat mengetahui kepribadianmu lebih dalam, atau ingin mengetahui gangguan kepribadian yang sedang kamu alami, Tes MMPI adalah rekomendasi tes. Tes Gangguan kepribadian yang terbaik saat ini adalah tes MMPI.
Registrasi Tes MMPI Online.