Cara Membaca Hasil Tes MMPI Secara Mudah
Tes MMPI banyak digunakan oleh psikiater dan psikolog di Indonesia, karena tes ini memiliki akurasi validitas dan reliabilitas yang tinggi, sehingga sangat terpercaya mampu mengungkap kondisi psikologis.
Tes MMPI adalah salah satu tes yang sangat penting untuk mengukur dan mendeskripsikan keadaan psikologis, khususnya yang mengalami masalah klinis (patologi). Tes MMPI banyak digunakan oleh psikiater dan psikolog di Indonesia, karena tes ini memiliki akurasi validitas dan reliabilitas yang tinggi, sehingga sangat terpercaya mampu mengungkap kondisi psikologis. Tes ini dipakai dibeberapa bidang pekerjaan, mulai dari profiling calon mahasiswa, profiling jabatan, rekrutmen, hingga penggunaan di ranah klinis.
Biasanya, hasil tes MMPI akan dikeluarkan berupa skala hasil pemeriksaan MMPI. Bagi seorang psikiater atau psikolog, membaca grafik hasil tes MMPI mungkin sangat mudah, dari melihat grafik, sudah dapat membaca kondisi psikologis orang yang bersangkutan. Tetapi sangat berbeda dengan peserta itu sendiri. Diberikan grafik hasil pemeriksaan MMPI, mereka akan bingung apa maksud dari hasil pemeriksaan tersebut.
Kebingungan membaca grafik hasil pemeriksaan tes MMPI ini adalah hal yang wajar, karena tidak semua orang memahaminya, dan tidak semua penyelenggara tes MMPI memberikan deskripsi hasil tes MMPI, yang menjelaskan grafik pemeriksaan. Salah satu lembaga psikotes online yang menyediakan deskripsi hasil tes MMPI (yang menjelaskan grafik) adala NS Development. Jadi anda yang mengikuti tes MMPI Online di NS Development, anda diberikan grafik hasil pemeriksaan tes MMPI beserta deskripsinya secara online. Tentunya dengan hasil yang realtime.
Pada artikel ini, kami akan membahas cara membaca hasil tes MMPI secara mudah, khususnya bagi orang awam.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MEMBACA HASIL TES MMPI
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tes MMPI, yaitu jenis skala, fungsi skala dan ukuran skala normal dan abnormal (patologi).
Jenis Skala MMPI (1)
Pada dasarnya skala MMPI dibagi dua, yaitu skala klinis dan skala penelitian. Kedua skala ini memiliki peran yang sangat penting. Tetapi untuk melihat kondisi psikologi secara klinis, yang perlu diperhatikan adalah skala klinis. Dan terdapat juga skala viliditas, untuk mengungkap, apakah hasil tes yang telah dikerjakan valid (layak diinterpretasi) atau invalid (tidak layak).
Fungsi Skala MMPI (2)
Fungsi setiap skala di MMPI memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian psikometri, sebagian besar item pertanyaan MMPI memiliki fungsi yang tumpang tindih (overlap), sehingga satu skala dapat saja mengungkap kondisi yang sama dengan skala lainnya. Hal ini tidak menjadi masalah, tetapi menjadi penguat kesimpulan dari hasil tes.
Ukuran Normal dan Abnormal Skala MMPI (3)
Ukuran normal dan abonormal berdasarkan tes MMPI perlu dipahami. Berdasarkan grafik secara umum (skala klinis) skala normal bergerak dari score scale antara 30 hingga 70. Di bawah 30 atau diatas 70, akan terdeteksi abnormalitas. Tetapi ini untuk kesimpulan umum saja, dan terdapat pengecualian pada beberapa skala.
CARA MEMBACA HASIL TES MMPI
Seperti telah dijelaskan diatas, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam membaca hasil pemeriksaan tes MMPI, yaitu jenis skala, fungsi skala dan Ukuran standar Skala. Berdasarkan jenis skalanya, skala MMPI dapat digolongkan kedalam 3 skala yaitu skala validitas, skala penelitian dan skala Klinis.
Berikut akan dijelaskan cara membaca hasil tes MMPI secara detail, mulai dari skala validitas, skala penelitian hingga skala klinis.
SKALA VALIDITAS
Skala validitas mengukur kondisi jawaban peserta tes, apakah jawaban peserta tes valid atau tidak valid. Yang termasuk pada skala validitas adalah skala cannot say “?”, skala F, skala L dan skala K. Berikut penjelasannya.
1. Skala “?” (Cannot say)
Skala ini sebenarnya bukan benar-benar skala formal, tetapi sekedar merepresentasikan jumlah soal yang tidak dijawab. Sebaiknya peserta tes menjawab keseluruhan item pertanyaan.
Fungsi skala: Mengukur ada berapa soal pertanyaan yang tidak dijawab oleh peserta tes.
Ukurannya: Jika ada soal yang tidak dijawab, akan mempengaruhi kesimpulan. Bahkan jika jumlah soal yang tidak dijawab (kosong) lebih dari 10 nomor, hasil tes tidak layak untuk dilakukan interpretasi.
2. Skala F (False scale)
Skala F akan mengidentifikasi jawaban peserta tes secara atifikal (menyimpang/ngawur). Jadi skala ini akan mengidentifikiasi peserta tes apakah mengerti terhadap makna pernyataan atau tidak menangkap arti pernyataan / sengaja tidak mau membaca tetapi dijawab dengan asal mengisi.
Ukurannya: Jika score diatas 100, biasanya akan terdeteksi mengalami masalah psikologis berat (patologis).
3. Skala L (Lie scale)
Skala ini mengukur tingkat kebohongan dan kejujuran peserta tes dalam menjawab pertanyaan dalam menggambarkan kedaaannya pada saat tes.
Fungsi: Mendeteksi bohong atau jujur dalam menjawab
Ukurannya: Skor diatas 70 akan terdeteksi bohong, tidak jujur.
4. Skala K (Correction scale)
Skala K akan mendeteksi peserta tes sebesar positif atau negatifnya dalam mendeskripsikan dirinya. Skala ini menunjukkan sikap defensif, mengelak atau menghindar dari peserta tes. Fungsinya hampir sama dengan skala L, tetapi skala K lebih detail dan subtantif.
Ukurannya: Diatas 70 akan terlihat ingin tampil baik. Skor dibawah 30 ingin tampil jelek dari keadaan yang sebenarnya.
SKALA PENELITIAN
Ada beberapa yang termasuk dalam skala penelitian, diantaranya Skala A, Skala R, Skala Mas, Skala Es, Skala Lb, Skala Ca, Skala Dy, Skala Do, Skala Re, Skala Pr, Skala St, Skala Cn dan lain-lain.
1. Skala A (Anxiety scale)
Skala ini berisi pernyataan yang mengukur proses berpikir, emosi-emosi negatif, energi yang lemah, pesimis serta pemikiran yang negatif.
Fungsi skala: Mengukur tingkat kecemasan
Ukurannya: Skor diatas 70 menunjukkan sedang dalam keadaan cemas, lamban, pesimis tidak percaya pada orang lain.
2. Skala R (Repression scale)
Skala R berisi pernyataan yang mengambarkan kesehatan dan simtom fisik; emosionalitas, kekerasan, dan aktivitas; reaksi individu terhadap orang lain dalam situasi sosial; dominansi sosial , perasaan yang tidak adekuat serta minat pribadi dan vokasional.
Fungsi skala: Menggambarkan tingkat represi (meredam keinginan/hasrat)
Ukurannya: Skor diatas 70 menggambarkan pribadian yang penurut, lembut, lugu, lamban, konvensional, kurang lentur, dingin dan kaku. Skor dibawah 40 menujukkan pribadi yang super aktif dan antusias, agresif dan kasar.
3. Skala Mas (Mainfest anxiety scale)
Skala Mas terdiri dari pernyataan yang mengukurkan tanda-tanda kecemasan yang tampak seperti berkeringat, muka merah, gemetar, dan sebagainya.
Fungsinya: Mengukur manifestasi dari kecemasanUkurannya: Skor diatas 70 menggambarkan pribadi yang ekstrover, terbuka, suka pamer, petualang, asertif, percaya diri, suka bersaing dan suka menentang. Sedangkan jika score rendah akan menggambarkan pribadi yang introvert, tertutup, pemalu, konvensional, lugu, kurang percaya diri.