Tes MMPI dan Pembahasannya
Tes MMPI adalah tes psikologi yang merupakan tes untuk mengungkap gangguan-gangguan psikologis. Artinya tes MMPI lebih banyak dipergunakan untuk mengungkap kondisi klinis (patologi) yang sedang dialami oleh peserta tes. Jadi, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah tes MMPI bisa digunakan untuk orang-orang yang sehat mental? Jawabannya adalah bisa. Karena pada dasarnya semua manusia mengalami gangguan mental. Yang membedakannya adalah ada yang masih dalam ambang batas (sering disebut masih normal) dan ada yang sudah diluar ambang batas (yang sering disebut mengalami patologis).
Tes MMPI merupakan salah satu tes yang fenomenal dilihat dari usia dan fungsi penggunaan Tes MMPI. Tes MMPI telah ada dan digunakan sejak tahun 1940 dan masih digunakaan hingga saat ini. Artinya usianya sudah memasuki 8 dekade (80 tahun lebih). Dilihat dari fungsinya tes MMPI dipergunakan begitu sangat luas, mulai dari kebutuhan identifikasi kepribadian, identifikasi klinis maupun untuk keperluan seleksi.
Tahukah anda, mengapa tes MMPI begitu sangat fenomenal? Berikut kami akan membahas tes MMPI dan pembahasannya yang perlu anda ketahui.
Pembahasan Tes MMPI
Tes MMPI adalah tes psikologi yang merupakan tes untuk mengungkap gangguan-gangguan psikologis. Artinya tes MMPI lebih banyak dipergunakan untuk mengungkap kondisi klinis (patologi) yang sedang dialami oleh peserta tes. Jadi, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah tes MMPI bisa digunakan untuk orang-orang yang sehat mental? Jawabannya adalah bisa. Karena pada dasarnya semua manusia mengalami gangguan mental. Yang membedakannya adalah ada yang masih dalam ambang batas (sering disebut masih normal) dan ada yang sudah diluar ambang batas (yang sering disebut mengalami patologis).
Dilihat dari struktur skalanya, tes MMPI dibedakan menjadi 3 bagian yaitu skala Validitas, Skala Klinis dan Skala Penelitian. Berikut pembahasan ketiga jenis skala MMPI tersebut.
A. SKALA VALIDITAS
Skala Validitas Mengukur Kondisi Jawaban Peserta Tes, Apakah Jawaban Peserta Tes Valid Atau Tidak Valid. Yang Termasuk Pada Skala Validitas Adalah Skala Cannot Say “?”, Skala F, Skala L Dan Skala K. Berikut Penjelasannya.
1. Skala “?” (Cannot Say)
Skala Ini Sebenarnya Bukan Benar-Benar Skala Formal, Tetapi Sekedar Merepresentasikan Jumlah Soal Yang Tidak Dijawab. Sebaiknya Peserta Tes Menjawab Keseluruhan Item Pertanyaan.
Fungsi Skala: Mengukur Ada Berapa Soal Pertanyaan Yang Tidak Dijawab Oleh Peserta Tes.
Ukurannya: Jika Ada Soal Yang Tidak Dijawab, Akan Mempengaruhi Kesimpulan. Bahkan Jika Jumlah Soal Yang Tidak Dijawab (Kosong) Lebih Dari 10 Nomor, Hasil Tes Tidak Layak Untuk Dilakukan Interpretasi.
2. Skala F (False Scale)
Skala F Akan Mengidentifikasi Jawaban Peserta Tes Secara Atifikal (Menyimpang/Ngawur). Jadi Skala Ini Akan Mengidentifikiasi Peserta Tes Apakah Mengerti Terhadap Makna Pernyataan Atau Tidak Menangkap Arti Pernyataan / Sengaja Tidak Mau Membaca Tetapi Dijawab Dengan Asal Mengisi.
Ukurannya: Jika Score Diatas 100, Biasanya Akan Terdeteksi Mengalami Masalah Psikologis Berat (Patologis).
3. Skala L (Lie Scale)
Skala Ini Mengukur Tingkat Kebohongan Dan Kejujuran Peserta Tes Dalam Menjawab Pertanyaan Dalam Menggambarkan Kedaaannya Pada Saat Tes.
Fungsi: Mendeteksi Bohong Atau Jujur Dalam Menjawab
Ukurannya: Skor Diatas 70 Akan Terdeteksi Bohong, Tidak Jujur.
4. Skala K (Correction Scale)
Skala K Akan Mendeteksi Peserta Tes Sebesar Positif Atau Negatifnya Dalam Mendeskripsikan Dirinya. Skala Ini Menunjukkan Sikap Defensif, Mengelak Atau Menghindar Dari Peserta Tes. Fungsinya Hampir Sama Dengan Skala L, Tetapi Skala K Lebih Detail Dan Subtantif.
Ukurannya: Diatas 70 Akan Terlihat Ingin Tampil Baik. Skor Dibawah 30 Ingin Tampil Jelek Dari Keadaan Yang Sebenarnya.
B. SKALA PENELITIAN
Ada Beberapa Yang Termasuk Dalam Skala Penelitian, Diantaranya Skala A, Skala R, Skala Mas, Skala Es, Skala Lb, Skala Ca, Skala Dy, Skala Do, Skala Re, Skala Pr, Skala St, Skala Cn Dan Lain-Lain.
1. Skala A (Anxiety Scale)
Skala Ini Berisi Pernyataan Yang Mengukur Proses Berpikir, Emosi-Emosi Negatif, Energi Yang Lemah, Pesimis Serta Pemikiran Yang Negatif.
2. Skala R (Repression Scale)
Skala R Berisi Pernyataan Yang Mengambarkan Kesehatan Dan Simtom Fisik; Emosionalitas, Kekerasan, Dan Aktivitas; Reaksi Individu Terhadap Orang Lain Dalam Situasi Sosial; Dominansi Sosial, Perasaan Yang Tidak Adekuat Serta Minat Pribadi Dan Vokasional.
3. Skala Mas (Mainfest Anxiety Scale)
Skala Mas Terdiri Dari Pernyataan Yang Mengukurkan Tanda-Tanda Kecemasan Yang Tampak Seperti Berkeringat, Muka Merah, Gemetar, Dan Sebagainya.
4. Skala Es (Ego Strength scale)
Skala Es terdiri dari pernyataan yang dimaksudkan untuk mengukur sikap individu terhadap, moralitas, penghayatan serta kemampuan individu untuk beradaptasi terhadap ketakutan dan kecemasan yang dialaminya.
5. Skala Lb (Low back pain scale)
Skala Lb terdiri dari pernyataan yang mengukur berbagai keluhan fisik yang disebabkan oleh masalah psikologis, perasaan negatif tentang orang lain, kegelisahan, dan kesulitan untuk mengekspresikan sikap dan kepercayaan kepada orang lain. Skala ini hampir sama dengan skala Hs (Skala Klinis).
6. Skala Ca (Caudality scale)
Skala ini terdiri dari pernyataan yang menggambarkan adanya masalah dalam pengendalian emosi dan kognisi pada pasien dengan parietal damage.
7. Skala Dy (Dependence scale)
Skala Dy terdiri dari pernyataan yang menggambarkan adanya kebutuhan yang kuat akan ketergantungan (defendensi).
8. Skala Do (Dominance scale)
Skala Do terdiri dari pernyataan yang mengambarkan individu yang lebih kuat dalam situasi berhadapan langsung secara pribadi, merasa aman, dan percaya diri.
9. Skala Re (Social responsibility scale)
Skala Re terdiri dari pernyataan yang dimaksudkan untuk mengukur kesediaan individu menerima konsekuensi dari perilaku diri sendiri, integritas dan tanggung jawab individu terhadap kelompok.
10. Skala Pr (Prejudice scale)
Skala Pr terdiri dari pernyataan yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat toleransi dan prasangka individu dalam pendapat dan keyakinan mereka.
11. Skala St (Social status scale)
Skala St terdiri dari pernyataan yang menggambarkan kebutuhan seseorang akan kehidupan yang lebih baik, seperti tempat tinggal atau pekerjaan yang lebih baik.
12. Skala Cn (control scale)
Skala Cn terdiri dari pernyataan yang mengukur sejauhmana individu mau membuka masalahnya pada orang lain.
C. SKALA KLINIS
Skala-skala yang termasuk kelompok skala klinis adalah Skala Hs, Skala D, Skala Hy, Skala Pd, Skala Mf, Skala Pa, Skala Pt, Skala Sc, Skala Ma, skala Si dan lain-lain
Berikut penjelasan lengkap skala-skala klinis:
1. Skala Hs (Hypochondriasis scale)
Skala Hs terdiri dari pernyataan yang menggambarkan dimensi gangguan fisik dan fungsi tubuh.
2. Skala D (Depression scale)
Skala D terdiri dari pernyataan yang menggambarkan dimensi depresi.
3. Skala Hy (Histeria scale)
Skala ini terdiri dari pernyataan yang menggambarkan dimensi histeria, skor yang tinggi menunjukkan ketidak-matangan, represi yang bersifat histeris, mudah terpengaruh oleh sugesti dan mudah bereaksi secara emosional.
4. Skala Pd (Psychopathic deviate scale)
Skala Pd terdiri dari pernyataan yang menggambarkan dimensi kecenderungan seorang yang tidak memiliki nilai-nilai sosial, kurang dapat belajar dari pengalaman dan mempunyai kesulitan untuk mempunyai hubungan interpersonal yang menetap.
5. Skala Mf (Mafe-Female Interest scale)
Skala Mf terdiri dari pernyataan-pernyataan untuk wanita dan pria yang menggambarkan minat dan perhatian terhadap orang dengan jenis kelamin yang berlainan.
6. Skala Pa (Paranoid scale)
Skala Pa terdiri dari pernyataan yang menggambarkan dimensi kecurigaan, merasa dikejar dan gejala-gejala paranoid lain.
7. Skala Pt (Psychasthenia scale)
Skala Pt terdiri dari pernyataan yang menggambarkan sindrom neurotik seperti fobia, obsesi dan kompulsi.
8. Skala Sc (Schizophrenia scale)
Skala Sc terdiri dari pernyataan yang menggambarkan dimensi psikopatologi pikiran yang tidak biasa dan aneh dan perilaku yang banyak kaitannya dengan skizopfrenia.
9. Skala Ma (Hypomania scale)
Skala Ma terdiri dari pernyataan yang menggambarkan dimensi hipomania, emosionalitas, impulsivitas, pikiran-pikiran dan aktivitas yang berlebih.
10. Skala Si (Introversi sosial)
Skala Si terdiri dari pernyataan yang mengambarkan dimensi minat untuk berpartisipasi secara sosial.
-----------------
Itulah ulasan tes MMPI dan pembahasannya secara singkat. Mungkin diantara pembaca tulisan ini juga merasa bingung, bagaimana cara mengambil kesimpulan, dari sekian banyak skala yang ada.
Jika ingin mendapatkan deskripsi lengkap hasil tes MMPI, anda dapat mengikuti tes MMPI Online NS Development. Aplikasi tes MMPI NS Development sangat mudah dan dapat diakses dimana saja, via desktop ataupun mobile phone. Hasill tes akan didapatkan secara realtime, dan dapat didownload didalam sistem dalam bentuk file pdf.
Jika anda berminat mengikuti atau melakukan retest (tes ulang) MMPI Online, anda dapat registrasi Tes MMPI Online.